Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers punya pemikiran yang sangat bagus dan bisa ditiru oleh banyak pesepak bola atau atlet dari cabang olahraga lain.
Mees Hilgers mengatakan bahwa pendidikan ialah sangat penting bagi semua orang, tak terkecuali atlet sepak bola. Diakui oleh Hilgers, tidak semua pemain bisa hidup dari sepak bola.
Realita itu yang membuat Hilgers percaya bahwa pendidikan menjadi sangat penting demi kelangsungan hidup seseorang.
"Awalnya saya tidak berbuat apa-apa saat sekolah dulu," cerita Hilgers seperti dikutip dari twentefans.nl.
Baca Juga: Kevin Diks ke Borussia Monchengladbach, Jurnalis Jerman Bocorkan Waktu Pindahnya
Hilgers berbagi cerita dan motivasi bersama pemain FC Twente, Youri Regeer di depan anak-anak sekolah Bonhoeffer College Geessinkweg dan Stedelijk Innova.
Keduanya diminta pihak sekolah untuk menceritakan apa arti penting pendidikan bagi sepak bola.
"(Pemain) mereka mengira tidak membutuhkan sekolah karena mereka yakin akan jadi pesepak bola profesional. Namun faktanya justru mengatakan sebaliknya," kata Hilgers pada 2023.
"Sekolah itu penting untuk masa depan Anda. Untuk Anda mencari uang dan untuk menghidupi keluarga," tambah Hilgers.
"Karena bagaimana jika Anda kemudian gagal di sepak bola? Banyak kasus pemain muda dengan bakat luar biasa kaget ketika melihat uang banyak dari sepak bola, ia mulai bolos sekolah, tapi kemudian ia tak berhasil, apa yang bisa kamu lakukan setelahnya? Kondisi itu bisa teratasi jika Anda masih memiliki ijazah sekolah Anda," jelas Mees Hilgers.
Baca Juga: Kejutan STY! Wonderkid MU Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Apa Kelebihannya?
Ditegaskan oleh bek Timnas Indonesia itu, sekolah adalah keharusan. Hilgers bilang sekolah akan menyelamatkan Anda jika gagal sebagai pesepak bola.
Mees Hillgers memulai kariernya di akademi Sparta Nijkerk Youth sebelum akhirnya bergabung bersama akademi FC Twente di tahun 2011.
Salah satu media Belanda, NOS pada 2022 sempat mengulas perjalanan karier Hilgers di FC Twente.
Mees Hilgers saat usia 16 tahun mendapat kesempatan untuk menjalani seleksi di FC Twente. Kala itu, Hilgers tinggal di Nijkerk, Belanda bersama keluarganya.
Kabar itu di satu sisi jadi mimpi yang jadi kenyataan buat karier Hilgers. Namun di sisi lain ia harus menerima kenyataan bahwa tiap harinya harus lalui perjalanan darat sejauh 100-200 Km dari rumah ke markas FC Twente.
"Dia (Mees Hilgers) harus berkendara lebih dari 200 kilometer dengan mobil setiap hari demi mengejar mimpi itu," tulis NOS.
Tiap hari, Hilgers harus sudah bangun pagi-pagi buta. Tepat pukul 6 pagi, ia akan dijemput van untuk menuju ke markas FC Twente.
"Pertama, jemput anak laki-laki lain di Barneveld dan Ede, lalu pergi ke sekolah di Twello sepanjang hari," kenang Hilgers.
Sepulang mengikuti seleksi di FC Twente, dia harus kembali ke rumah dan sampai pukul 20:30 malam. Kondisi ini tentu berat bagi seorang pemain muda.
Namun Mees Hilgers mengatakan bahwa hal itu tak membuatnya patah arang. Ia fokus dan terus mengejar cita-cita menembus tim utama FC Twente.
"Aku kadang tertidur di sekolah. Aku masih punya tenaga saat latihan, tapi tetap sekolah itu penting. Anda masih muda, dan belum tahu apakah punya karier bagus di sepak bola," ungkap Hilgers.