Wawancara Eksklusif Rahmat Rivai: Persiter, Malut United dan Agama Sepak Bola

Minggu, 24 November 2024 | 19:41 WIB
Wawancara Eksklusif Rahmat Rivai: Persiter, Malut United dan Agama Sepak Bola
Wawancara eksklusif mantan pemain Persiter Ternate sekaligus legenda sepak bola Maluku Utara, Rahmat Rivai. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gairah sepak bola Maluku Utara kembali menggeliat dengan mentasnya klub Malut United di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. 

Apalagi, skuad asuhan Imran Nahumarury itu bisa pulang ke rumah setelah 10 pekan harus musafir ke Pulau Jawa.

Kamis 21 November 2024 tentu jadi hari yang tak akan dilupakan masyarakat dan pecinta sepak bola di Ternate, Maluku Utara.

Kemenangan 3-0 atas Persis Solo di Stadion Kie Raha, lewat gol Yakob Sayuri dan brace Diego Martinez menandai kembalinya pasukan Naga Gamalama.

Baca Juga: Intip Gaya Mewah Benneisha Edelyn Laos Putri Cagub Maluku Utara, Kerap Pakai Tas Chanel

Hampir 20 tahun suporter dan masyarakat setempat sudah tidak memiliki klub bermain di liga level tertinggi nasional.

Persiter Ternate jadi klub Maluku Utara terakhir mampu berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tepatnya saat bermain di Divisi Utama 2007 silam.

Tentu saja, satu nama yang paling diingat jika menyebut nama Persiter adalah striker fenomenal bernama Rahmat Rivai.

Suporter Malut United memadati tribun Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]
Suporter Malut United memadati tribun Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]

Dalam perbincangan eksklusif dengan Suara.com, Pace, sapaan akrabnya, bangga dengan kembalinya sepak bola Maluku Utara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

"Ini sesuatu yang membanggakan buat warga dan mayarakat Maluku Utara umumnya, khususnya Kota Ternate. Kami sudah lama menantikan ada tim (berlaga) di Liga 1 yang tampil di Ternate," ungkap dia.

Baca Juga: Pendidikan Mentereng Sherly Tjoanda, Istri Benny Laos Maju Jadi Cagub Maluku Utara Gantikan Mendiang Suaminya

Rahmat Rivai memang kental dengan Ternate. Selain lahir dan besar di sana, sosok berusia 46 tahun itu juga mengawali karir junior di Persiter Ternate medio 1989-1995 dan promosi ke tim senior semusim berselang.

Saat Persiter naik kasta ke Divisi Utama musim 2004/2005, Pace pulang kampung dan menjelma sebagai predator papan atas Indonesia.

Empat musim membela Persiter, dia mengemas 23 gol dari 56 pertandingan. Pace kemudian hijrah ke sejumlah tim seperti Persitara Jakarta Utara, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura hingga Gresik United.

"Bangga bisa hadir kembali sebagai salah satu tim di Liga 1. Juga nantinya bisa menghadirkan tim-tim terbaik atas untuk tampil lagi di Gelora Kie Raha," ucap dia.

Agama Sepak Bola

Publik Ternate memang terkenal sebagai 'gila bola'. Bukan hal aneh jika kembalinya Laskar Kie Raha pulang ke rumah disambut meriah.

Belasan ribu penonton berjubel dan memenuhi stadion yang dibangun pada tahun 1975 silam tersebut saat Malut Unoted melawan Persis.

Masyarakat yang tak kebagian tiket pun rela menyaksikan laga Malut United vs Persis dari gedung-gedung yang berada di sekitar stadion.

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury bahkan menyebut jika sepak bola adalah agama kedua di Maluku Utara.

Rahmat Rivai tak menampik adanya istilah itu. Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan klub kebanggan bermain di Stadion Kie Raha bak di luar nalar.

"Kalau ada tim yang bermain seperti Malut United (vs Persis Solo), orang sudah berada di stadion sejak jam 12 siang. Kepadatan itu sudah aduh tidak terbendung lagi, hampir seluruh akses jalan sudah ditutup," ucap dia.

Dia memaparkan, suporter yang datang ke Stadion Kie Raha tidak hanya berasal dari wilayah Ternate, melainkan juga daerah sekitar, seperti Halmahera, Tidore hingga dari pulau seberang.

"Itu sudah menjadi kebiasaan kalau ada tim yang bertanding. Bahkan ada yang dari seberang agak jauh perjalanan semalam (naik kapal). Jauh-jauh hari, dua tiga hari (sebelum pertandingan) sudah berangkat mereka," ujar Rahmat Rivai.

"Mereka yang lain juga menunggu tim-tim besar seperti Persija (Jakarta), Persib (Bandung) yang bermain di Ternate," tambahnya.

Mantan pemain Persiter Ternate sekaligus legenda sepak bola Maluku Utara, Rahmat Rivai. [Dok Pribadi]
Mantan pemain Persiter Ternate sekaligus legenda sepak bola Maluku Utara, Rahmat Rivai. [Dok Pribadi]

Munculnya Bintang Baru Maluku Utara

Hadirnya Malut United tak hanya membangkitkan gairah sepak bola Maluku Utara, namun juga kesempatan emas putra-putra daerah untuk unjuk gigi.

Terlebih lagi saat Malut United juga berlaga di Elite Pro Academy (EPA) U16, U18 dan U20 sehingga membuka kesempatan talenta lokal untuk berkembang.

"Sekarang kan sudah ada wadahnya dan tujuannya. Tinggal bagaimana kesempatan itu dimaksimalkan anak-anak untuk mewujudkan mimpi menjadi pesepak bola profesional," jelasnya.

Rahmad Rivai pun juga berpesan agar para pemain muda Maluku Utara lebih giat dan bekerja keras, baik dalam latihan maupun pertandingan.

"Karena untuk mencapai mimpi itu tidak mudah. Jangan lupa juga berdoa, karena suatu saat mimpi itu akan terwujud. Dalam sepak bola tidak ada yang tak mungkin, semua bisa selama kita bisa berusaha," tegas Rahmat Rivai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI