Suara.com - Pep Guardiola baru saja memperpanjang kontrak dengan klub raksasa Liga Inggris, Manchester City hingga 2027 mendatang.
Namun alih-alih mendapatkan kado indah, juru taktik asal Spanyol itu justru mendapat hadiah pahit usai memutuskan setia bersama The Citizen.
Adalah kekalahan 0-4 saat menjamu Tottenham Hotspurs di Etihad Stadium, Manchester, Minggu (24/11/2024) dini hari WIB yang membuat Guardiola memperpanjang hasil minor.
Kekalahan ini begitu sadis untuk Pep. Pasalnya untuk pertama kalinya dalam karir kepelatihan Pep Guardiola, baru di musim ini dirinya menelan lima kali kekalahan berturut-turut di semua kompetisi.
Baca Juga: Tijjani Reijnders Dirumorkan ke Barcelona, Kondisi Eliano Reijnders Jadi Sorotan
Menjamu Spurs, Manchester City yang terkenal dengan dominasi penguasaan bola, nyatanya di babak pertama mampu diimbangi oleh pressing tinggi ala Ange Postecoglou.
Tercatat pada babak pertama, The Citizens melakukan penguasaan bola sebesar 52 persen dibanding dengan Tottenham yang menguasai 48 persen.
Di babak kedua, Pep memang menekankan timnya untuk terus menekan dengan melakukan kontrol penguasaan bola dengan catatan 68 persen berbanding 32 persen di kubu Tottenham.
Namun yang tak dimiliki oleh Manchester City di pertandingan kali ini yakni efektifitas yang hilang, sedangkan Tottenham menunjukkan bahwa tim yang paling efektiflah yang akan menang.
Dua gol James Maddison (pada menit ke-13 dan 20) di babak pertama lewat pressing tinggi ke pertahanan Manchester City.
Baca Juga: Dikontrak Venezia sampai 2027, Jay Idzes: Saya Ingin ke Liverpool!
Pun kejadian serupa terjadi di babak kedua, dua gol yang masing-masing dilesatkan oleh Pedro Porro (menit ke-52) dan Brennan Johnson (90+2) juga berawal dari keefektifan lini serang yang mampu mengkonversi gol lewat skema serangan balik.
Kekalahan ini menjadikan The Citizens untuk pertama kali sejak di tangani oleh Pep Guardiola merasakan lima kekalahan berturut-turut di semua kompetisi.
Selain itu, catatan minor ini membuat Manchester City yang berstatus sebagai juara bertahan Liga Inggris menyamai rekor buruk Chelsea pada 1956, menjadi klub juara bertahan yang kalah lima kali beruntun. [ANTARA]