Suara.com - Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye mengungkapkan hal jujur, dia kecewa dengan kekalahan Timnas Indonesia menghadapi Jepang. Indonesia kalah 4 gol tanpa balas.
Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak dalam laga melawan Timnas Jepang pada fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pertandingan yang digelar pada Jumat (15/11/2024) berakhir dengan skor 0-4.
Meski kalah, gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, memberikan penilaian positif terhadap performa timnya, terutama pada awal babak pertama.
Baca Juga: Masuk Cadangan, Marselino Ferdinan Dinanti Debut di Oxford United vs Middlesbrough Malam Ini
Ia menilai, Garuda tampil cukup baik di 30 menit pertama, dengan beberapa peluang berbahaya yang diciptakan.
Salah satu peluang tersebut datang dari Ragnar Oratmangoen, yang sayangnya gagal dimanfaatkan.
"Yah 30 menit pertama kami main sangat bagus, tapi sayangnya tidak bisa mencetak gol," kata Thom Haye di Podcast The Haye Way.
Thom Haye mengungkapkan rasa kecewanya atas kegagalan tim memaksimalkan peluang yang ada.
Meskipun begitu, menurutnya, babak pertama menunjukkan potensi positif bagi Timnas Indonesia.
Baca Juga: Rafael Struick Dilepas Brisbane Roar Untuk ASEAN Championship, Tapi Bila Begini Kondisinya
Pada menit ke-35, Jepang berhasil mencetak gol pertama melalui gol bunuh diri Justin Hubner.
Menurut Thom Haye, gol tersebut tercipta setelah Jepang memanfaatkan peluang pertama yang benar-benar mengancam.
Haye menilai bahwa setelah gol tersebut, tim Jepang mulai menunjukkan dominasinya.
Bagi Haye, pertandingan ini menjadi kesempatan bagi timnya untuk belajar banyak.
Ia mengakui bahwa kualitas permainan Jepang sangat mengesankan, terutama dalam hal kedewasaan tim yang sudah terlatih bersama untuk waktu yang lama.
Bagi Thom Haye, pengalaman ini adalah pelajaran penting untuk perkembangan Timnas Indonesia.
Ia berharap kekalahan ini bisa menjadi titik balik bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan kualitas permainan mereka, terutama dalam menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
"Kami perlu belajar banyak dari cara Jepang mengatur permainan, agar bisa bersaing di level tertinggi," tandasnya.