Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong membeberkan alasannya menjadikan Marselino Ferdinan sebagai starter di laga kontra Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat nama Marselino Ferdinan menjadi starter, banyak pandangan miring yang diberikan ke Shin Tae-yong.
Hal ini tak lepas dari fakta jika Marselino Ferdinan tak mendapat bermain di Oxford United.
Meski mendapat pandangan miring, pelatih berusia 54 tahun itu memilih mengikuti instingnya sebagai pelatih dan mempercayai Marselino sebagai starter di laga kontra Arab Saudi.
Baca Juga: Nasib di Tangan Sendiri, Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung Piala Dunia 2026 dengan Cara Ini
“Tetap saja saya merasa menjadikannya (Marselino) sebagai starter lebih baik daripada memasukkannya sebagai pemain pengganti,” ujar Shin Tae-yong seperti yang dikutip dari kanal YouTube Goalpost.
“Terkadang sebagai pelatih, Anda mendapat insting ini. Jadi saya menjadikannya starter dan sejujurnya, dia tampil lebih baik dari apa yang saya harapkan,” pungkasnya.
Perjudian Shin Tae-yong yang menjadikan Marselino sebagai starter itu membuahkan hasil manis, yakni tiga poin perdana bagi Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di samping itu, perjudian itu juga membuat Timnas Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah menang atas Arab Saudi.
Tak hanya itu saja, kemenangan atas Arab Saudi ini membuat Timnas Indonesia menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
Timnas Indonesia mencatatkan kemenangan impresif atas Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11) malam.
Marselino Ferdinan tampil sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol yang membawa skuad Garuda meraih tiga poin krusial.
Sejak menit pertama, Indonesia menunjukkan permainan agresif yang langsung menekan pertahanan Arab Saudi.
Marselino hampir membuka keunggulan dalam waktu kurang dari satu menit, tetapi peluang emasnya yang lolos dari jebakan offside masih membentur tiang gawang.
Peluang serupa juga tercipta pada menit keempat melalui tembakan Ragnar Oratmangoen yang berhasil diblok bek lawan.
Upaya Indonesia untuk mencetak gol berlanjut di menit kedelapan, saat Rafael Struick hanya tinggal berhadapan dengan kiper Arab Saudi.
Namun, sepakannya mampu ditepis dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Meski mendapat tekanan, Arab Saudi juga menciptakan ancaman, seperti sundulan Feras Albrikan di menit ke-19 yang melambung di atas mistar.
Pada menit ke-32, Indonesia akhirnya memecah kebuntuan melalui serangan balik cepat.
Marselino memanfaatkan umpan matang dari Ragnar Oratmangoen untuk melesakkan bola ke sudut kiri atas gawang.
Gol ini memastikan keunggulan Indonesia 1-0 hingga babak pertama usai, meskipun ada tambahan peluang voli dari Calvin Verdonk yang hanya menyentuh jaring luar.
Memasuki babak kedua, Indonesia tetap mempertahankan intensitas serangan.
Sundulan Ragnar Oratmangoen pada menit ke-53 hampir menggandakan keunggulan, tetapi berhasil diselamatkan kiper Arab Saudi.
Empat menit kemudian, Marselino kembali membuktikan kualitasnya dengan gol kedua melalui tendangan chip cerdas usai menerima umpan dari Calvin Verdonk.
Dalam laga ini, pelatih Shin Tae Yong menerapkan formasi 3-4-3 dengan Maarten Paes sebagai penjaga gawang.
Lini pertahanan diisi oleh Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho, sementara Calvin Verdonk dan Sandy Walsh mengisi posisi bek sayap.
Duet Ivar Jenner dan Thom Haye di lini tengah menjaga ritme permainan, sedangkan Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick menjadi tumpuan di lini depan.
Meski kemenangan ini meningkatkan moral tim, Indonesia masih berada di dasar klasemen Grup C dengan tiga poin dari lima pertandingan. Sementara itu, Arab Saudi menempati peringkat ketiga dengan enam poin dari jumlah laga yang sama.