Nasib Miris Anak Pemain Dortmund yang Dirumorkan Jadi Kiper Timnas Indonesia

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 23 November 2024 | 10:15 WIB
Nasib Miris Anak Pemain Dortmund yang Dirumorkan Jadi Kiper Timnas Indonesia
Nasib Miris Anak Pemain Dortmund yang Dirumorkan Jadi Kiper Timnas Indonesia [Tangkap layar Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum Maarten Paes menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia, publik sepak bola Indonesia sempat menyoroti kiper keturunan Indonesia kelahiran Belanda.

Kiper satu ini bermain di klub Belanda, AFC. Ia merupakan anak dari eks pemain Borussia Dortmund. Siapa dia? Ia adalah Dayen Gentenaar, putra dari Dennis Gentenaar.

Dennis membela Dortmund pada periode 2005. Dennis satu angkatan dengan Nuri Sahin, Christoph Metzelder, Jan Koller dan Tomas Rosicky.

Dennis direkrut Dortmund dari Ajax. Pada 2006, ia pindah ke Ajax. Di Ajax, Dennis jadi pelapis untuk Maarten Stekelenburg.

Kembali ke sang anak, Dayen. Karier sepak bolanya tak seperti sang ayah. Dayen berkutat masa mudanya di klub kecil AFC.

Penjaga gawang keturunan Sunda Dayen Gentenaar [Instagram/@dayengentenaar]
Penjaga gawang keturunan Sunda Dayen Gentenaar [Instagram/@dayengentenaar]

Pada 2019, ia mengambil langkah tak biasa dengan pindah ke klub UEDA, Al Wahda dan bermain di tim cadangan tim tersebut.

Dari catatan Transfermarkt, Dayen yang masih berusia 23 tahun sudah putuskan untuk pensiun dini. Klub terakhirnya ialah AFC U-21 pada 2022.

Dayen sempat menceritakan perjalanan kariernya di UEA kepada media Belanda, voetbalzone. Pemain yang mengawali karier sebagai striker itu mengatakan ada beban menjadi putra Dennis Gentenaar.

Meski diakui oleh Dayen, nama sang ayah tak sebesar legenda Belanda lainnya.

Baca Juga: Maxim Gullit Anak Ruud Gullit: Sedarah dengan Johan Cruyff, Eligible Bela Indonesia?

"Terkadang kamu mendengar bahwa kamu putra dari seseorang. Tapi ayah saya bukan yang paling terkenal. Saya satu tim dengan Ruben Kluivert dan Maxim Gullit. Mereka punya beban lebih berat lagi," ujar Dayen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI