Malut United, Stadion Kie Raha dan Kembalinya Tanah Legenda Sepak Bola

Kamis, 21 November 2024 | 19:45 WIB
Malut United, Stadion Kie Raha dan Kembalinya Tanah Legenda Sepak Bola
Suporter Malut United memadati tribun Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kamis 21 November 2024 jadi hari yang tak akan dilupakan masyarakat dan pecinta sepak bola di Ternate, Maluku Utara.

Setelah hampir 20 tahun, mereka kembali merasakan atmosfer kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Ya, Malut United akhirnya pulang ke rumah dan bisa bermain di Stadion Kie Raha, Ternate di pekan ke-11 BRI Liga 1 2024/2024.

Selama 10 pekan, Malut United harus musafir dan menggelar laga kandang Pulau Jawa, mengingat Stadion Kie Raha masih dalam tahap renovasi.

Baca Juga: BRI Liga 1: Bakal Diuji Persija, Persebaya Soroti Pentingnya Pemain ke-12

Momentum kembalinya pasukan Naga Gamalama ke rumah semakin sempurna setelah mereka menang 3-0 atas Persis Solo.

Gol-gol skuad asuhan Imran Nahumarury dicetak oleh Yakob Sayuri menit ke-79 dan brace Diego Martinez (52 dan 67).

Bermainnya Malut United di Stadion Kie Raha melepas dahaga akan kerinduan suporter dan masyarakat setempat yang sudah lama tidak memiliki klub bermain di liga level tertinggi nasional.

Potret suporter Malut United menyaksikan laga dari bangunan belakang Stadion Kie Raha, Ternate  saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]
Potret suporter Malut United menyaksikan laga dari bangunan belakang Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]

Persiter Ternate jadi klub Maluku Utara terakhir mampu berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tepatnya saat bermain di Divisi Utama 2007 silam.

Sontak saja, belasan ribu penonton berjubel dan memenuhi stadion yang dibangun pada tahun 1975 silam tersebut.

Baca Juga: Genjot Fisik Pemain, Persib Bandung Pasang Target Tinggi Lawan Borneo FC

Uniknya, tak sedikit masyarakat yang masih mengenakan jersey Persiter, klub legendaris dan salah satu kebanggaan masyarakat Ternate.

Masyarakat yang tak kebagian tiket pun rela menyaksikan laga Malut United vs Persis dari gedung-gedung yang berada di sekitar stadion.

Publik Ternate memang terkenal sebagai 'gila bola'. Bukan hal aneh jika kembalinya Laskar Kie Raha pulang ke rumah disambut meriah.

"Pemain merasakan atmsofer yang berbeda di sini. Saya katakan ya memang beda, di Ternate ini agama kedua adalah sepak bola," ungkap Imran Nahumarury dalam jumpa pers usai pertandingan.

Rafly Selang, gelandang Malut United sekaligus putra asli Ternate juga tak bisa menyembunyikan kebahagiaan usai pulang kampung.

Lebih spesial lagi, laga itu merupakan debut pemain jebolan Garuda Select V di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.

"Saya sangat bangga dan bahagia bermain di rumah sendiri. Ini kesempatan debut saya dan semoha terus lebih baik," jelas dia.

Suporter Malut United memadati tribun Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]
Suporter Malut United memadati tribun Stadion Kie Raha, Ternate saat melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Kamis (21/11/2024). [Persis Solo/ M Maftuh Mafazi]

Tanah Legenda Sepak Bola

Maluku Utara dan khususnya Ternate banyak melahirkan banyak pesepak bola hebat di Indonesia.

Rizky Pora dan Zulham Zamrun jadi salah satu produk kelahiran Ternate yang membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up di Piala AFF 2016 lalu.

Belum lagi nama-nama semacam Ilham Udin Armaiyn, Frets Listanto Butuan, Muhammad Sihran, Ambrizal Umanailo, M Abduh Lestaluhu, Ardi Idrus, Safrudin Tahar, Dodi Alekvan Djin hingga Hendra Mole adalah sederet pemain yang lahir di Bumi Rempah.

Tentu dua nama yang bisa dilupakan adalah sosok Rachmat Rivai dan Fandy Mochtar yang sama-sama membawa bendera Persiter Ternate jadi salah satu tim yang disegani di Tanah Air.

Jika ditarik ke belakang pada medio 1980-an, Maluku Utara juga melahirkan dua gelenda yakni Elly Idris dan Syafrudin Fabanyo yang nyaris membawa Indonesia berlaga pada putaran final Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Tentu hadirnya Malut United memberikan harapan baru bagi masyarakat Maluku Utara dan diharapkan bisa mengorbitkan lebih banyak pemain asal Bumi Kie Raha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI