Mengenal Klub Profesional Pertama Eliano Reijnders, Bukan PEC Zwolle

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 21 November 2024 | 20:15 WIB
Mengenal Klub Profesional Pertama Eliano Reijnders, Bukan PEC Zwolle
Pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders dikenal sebagai pemain yang berkarier bersama PEC Zwolle di Eredivisie Belanda. Namun, klub profesional pertamanya bukanlah itu. Berikut ulasannya.

Nama Eliano Reijnders tengah jadi perbincangan fans Timnas Indonesia. Hal itu karena dirinya dipinggirkan pelatih Shin Tae-yong untuk dua laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 dan 19 November lalu.

Nama Eliano Reijnders memang tetap dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia. Namun, pemain berusia 23 tahun itu sama sekali tidak dilibatkan ke dalam tim.

Saat Timnas Indonesia dibantai Jepang dengan skor 0-4, Eliano Reijnders dicoret alias tak masuk daftar susunan pemain.

Baca Juga: Marselino Ferdinan 'Tampar' Hatters, Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY Kini Dia...

Sementara saat Garuda membungkam Arab Saudi dengan skor 2-0, Eliano Reijnders masuk daftar cadangan tetapi sama sekali tidak dimainkan.

Terlepas dari itu, Eliano Reijnders dikenal sebagai pemain yang versatile atau bisa bermain di banyak posisi.

Sebelum mantan klub ayahnya, PEC Zwolle, dirinya ternyata menimba ilmu di klub lain. Berikut ulasannya.

Karieri Eliano Reijnders

Eliano Reijnders (Instagram/eliano.r)
Eliano Reijnders (Instagram/eliano.r)

Eliano Reijnders memulai kariernya di tim amatir WVF sebelum melangkah ke akademi FC Twente Youth, yang menjadi tim profesional pertamanya.

Baca Juga: Tanpa Eliano Reijnders dan Elkan Baggott, Timnas Indonesia Gancor Gulung Arab Saudi

Pada 2015, ia bergabung dengan CSV 28 secara bebas transfer, meski hanya bertahan setahun.

Pada 2016, Eliano melanjutkan perjalanan ke PEC Zwolle U17, kembali dengan status bebas transfer.

Di PEC Zwolle, ia mengembangkan bakatnya hingga 2022 sebelum dipinjamkan ke FC Utrecht U21 dengan nilai transfer Rp6,95 miliar.

Setelah masa peminjaman berakhir, Eliano kembali ke PEC Zwolle pada 2023, melanjutkan kiprahnya bersama klub tersebut hingga sekarang.

Profil FC Twente, klub Profesional Pertama Eliano Reijnders

FC Twente Dihajar Lazio: Mees Hilgers Dapat Rating Tertinggi [fctwente.nl]
FC Twente Dihajar Lazio: Mees Hilgers Dapat Rating Tertinggi [fctwente.nl]

FC Twente, klub sepak bola asal Belanda, memiliki sejarah panjang yang menarik. Berdiri pada tahun 1965 hasil penggabungan dua klub lokal, Sportclub Enschede dan Enschedese Boys.

FC Twente bermarkas di kota Enschede, wilayah yang dikenal dengan sejarah industrinya di bidang tekstil.

Klub ini dengan cepat menunjukkan potensinya dengan promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi sepak bola Belanda, hanya dua tahun setelah berdiri.

Julukan "The Tukkers" mencerminkan identitas lokal klub yang erat dengan budaya masyarakat Enschede.

Di bawah arahan pelatih legendaris Spitz Kohn, era keemasan pertama Twente dimulai pada 1970-an.

Salah satu pencapaian terbesar klub adalah menjadi runner-up Eredivisie pada 1974 dan melaju hingga semifinal Piala UEFA musim 1974/75, mengalahkan tim-tim besar seperti Juventus dalam perjalanan mereka.

Trofi pertama diraih pada 1977 saat menjuarai KNVB Cup, mengalahkan PEC Zwolle di partai final.

Setelah beberapa dekade naik turun, kebangkitan besar terjadi pada era 2000-an. Steve McClaren, pelatih yang membawa visi baru, memimpin Twente merebut gelar Eredivisie musim 2009/10.

Prestasi ini sangat istimewa karena mereka mengalahkan dominasi klub tradisional seperti Ajax, PSV, dan Feyenoord.

Selain gelar liga, Twente juga meraih KNVB Cup pada 2001 dan 2011, serta Johan Cruyff Shield pada 2010 dan 2011, menandai era konsistensi di papan atas sepak bola Belanda.

FC Twente juga memiliki pengalaman panjang di kompetisi Eropa. Klub ini kerap tampil di Liga Champions dan Liga Europa, serta pernah mencatatkan kemenangan melawan tim besar seperti Internazionale, Tottenham Hotspur, dan Schalke 04.

Prestasi tersebut memperkuat reputasi Twente di kancah internasional sebagai salah satu klub Belanda yang berdaya saing tinggi.

Twente memiliki ikatan istimewa dengan Indonesia. Sejak 1990-an, klub ini menjalin hubungan baik dengan PSSI dan melakukan tur ke Indonesia pada 1995.

Salah satu nama ikonik, Ruud Vormer, yang memiliki istri berdarah Indonesia, bahkan pernah menyatakan ketertarikannya untuk berkarier di Liga Indonesia.

Stadion kebanggaan mereka, De Grolsch Veste, berkapasitas 30.205 penonton, menjadi pusat dukungan suporter fanatik mereka, Ultras Vak-P. Tak jarang, suporter asal Indonesia turut hadir di stadion ini untuk memberikan dukungan langsung.

Selain itu, akademi sepak bola FC Twente memainkan peran penting dalam pengembangan talenta muda Indonesia.

Beberapa pemain muda Indonesia telah mengikuti pelatihan di akademi klub ini, dan program pertukaran pelatih dengan klub Indonesia juga rutin dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Tanah Air.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI