Setidaknya sudah ada 14 pemain naturalisasi yang jadi andalan Timnas Indonesia saat ini. Bahkan saat mengalahkan Arab Saudi, sembilan pemain keturunan Belanda diturunkan Shin Tae-yong sebagai starter.
Situasi itu dianggap media Asharq Al-Awsat sebagai tanda Indonesia sudah tidak malu-malu lagi untuk menjadikan naturalisasi sebagai solusi instan menaikan kualitas tim nasional mereka.
"Sepak bola Indonesia mendobrak kesan "malu-malu" dengan "revolusi naturalisasi"," tulis Asharq Al-Awsat dalam judul artikelnya, dikutip Suara.com pada Rabu (20/11/2024).
"Jumlah pemain naturalisasi di timnas terus meningkat, dan kebangkitan timnas sepak bola Indonesia diiringi dengan kekhawatiran bahwa masuknya pemain naturalisasi akan merusak jati diri tim dan mengurangi motivasi pemain lokal," tulis mereka di badan berita.
"Penentangan terhadap naturalisasi tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga dari politisi, termasuk anggota DPR."
Terlepas dari itu, Asharq Al-Awsat turut menjabarkan alasan PSSI gencar melakukan naturalisasi. Mereka mengutip komentar Erick Thohir.
"Tohir menegaskan, naturalisasi merupakan tren sepak bola dunia dan sesuai aturan. FIFA tidak melarang naturalisasi, asalkan pemain membuktikan sudah tinggal di negara tersebut selama lima tahun berturut-turut, atau memiliki garis keturunan dari ayah/ibu atau kakek/nenek," tulis Asharq Al-Awsat.