Suara.com - Kondisi Timnas Indonesia pasca kekalahan 0-4 dari Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam posisi genting.
Sore ini, Selasa (19/11) di SUGBK pasukan Shin Tae-yong wajib meraih tiga poin saat menghadapi Arab Saudi. Kemenangan akan membuka peluang untuk pasukan Garuda mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia 2026 terbuka.
Beban ada di pundak Shin Tae-yong dan khususnya pemain naturalisasi. Wajah Timnas Indonesia saat ini sudah berubah pasca PSSI melakukan program naturalisasi pemain keturunan.
Diperkuat mayoritas pemain keturunan Belanda, Timnas Indonesia periode saat ini dituntut bisa mencetak prestasi yang lebih baik.
Marc Klok, pemain Persib yang juga menjadi bagian dari program naturalisasi PSSI melihat kondisi Timnas Indonesia saat ini.
Klok menyadari Timnas Indonesia saat ini 'sangat Belanda'. Di satu sisi itu seharusnya bisa menguntungkan untuk kemajuan sepak bola nasional, namun di sisi lainnya bisa jadi permasalahan tersendiri.
"Jika tim ini punya banyak pemain keturunan Belanda yang semuanya tidak bisa berbahasa Indonesia, kami akan jadi gola. Mereka (publik) tidak ingin pemain keturunan menjadi penghalang untuk pemain lokal membela tim nasional," kata Klok seperti dilansir dari nu.nl
Menurut Klok, pemain keturunan Indonesia yang saat ini membela Tim Merah Putih akan selalu dipantau tiap gerak-geriknya oleh publik. Maka tak mengherankan jika Timnas Indonesia kalah, mereka bisa jadi sasaran kemarahan.
"Jika kami (Timnas Indonesia) menang itu karena pihak asing, dan jika kalah, itu karena orang asing," ungkap Klok.
Kondisi itu yang mendorong Marc Klok membuat pernyataan terbuka pada Januari 2024. Klok menuliskan bahwa tidak ada pemain keturunan ataupun pemain naturalisasi namun yang ada pemain Timnas Indonesia.
"Kita semua adalah satu keluarga di sini dengan satu mimpi," tegas Klok.