Suara.com - Tuntutan mundur Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia karena kendala bahasa, bak kisah Unai Emery di Arsenal yang dianggap gagap berbahasa.
Ya, Shin Tae-yong jadi buah bibir netizen Indonesia menyusul kekalahan telak skuad Garuda dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bertanding sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia gagal memanfaatkan magisnya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan berakhir kalah 0-4.
Setelah itu, ramai di media sosial berdebat perihal masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Banyak yang memberi dukungan untuk pelatih asal Korea Selatan itu tetap menukangi skuad Garuda hingga kontraknya selesai.
Namun juga tak sedikit yang menuntut mundur dan salah satu alasan tuntutan itu dilontarkan adalah karena kendala bahasa.
Masalah bahasa ditengarai sebagai biang susahnya Timnas Indonesia berkembang di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Selain itu menjadi salah satu faktor kekalahan dari Jepang, lain halnya dengan lawan yang dilatih pelatih lokal sendiri.
Jika tim mendapat masalah di tengah laga, pelatih akan langsung berkomunikasi memberi arahan tanpa bantuan translator.
Baca Juga: Senyum Eliano Reijnders Disorot Saat Latihan Terakhir, Dapat Bocoran Tampil?
Apa yang dialami Shin Tae-yong ini seperti kisah Unai Emery saat melatih Arsenal, pelatih Spanyol dipecat usai dianggap gagap berbahasa Inggris.
Bahasa Inggris Unai Emery memang jadi sorotan dari banyak media Eropa, ia dianggap belum bisa meninggalkan logat Spanyol saat berbicara.
Unai Emery melatih Arsenal dari Mei 2018 hingga November 2019, salah satu gaya bahasa yang dijadikan lelucon adalah ketika mengucap 'Good Evening' menjadi 'Good Ebening".
Pemecatan Emery dengan alasan kesulitan berbahasa Inggris bahkan sempat dikecam Pep Guardiola karena dianggap merendahkan kapasitasnya Emery sebagai pelatih.
Guardiola menilai semua pendatang pasti akan kesulitan beradaptasi dengan bahasa, persis seperti yang dialami Shin Tae-yong saat ini.
"Jika dia (Emery) bisa membuat Arsenal menang pasti tidak akan dipecat. Saya melihat tidak ada masalah dengan cara berkomunikasi Emery. Sekarang, ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan pemain, anda bisa menggunakan gambar tidak hanya ucapan," kata Pep Guardiola.
"Saya tidak setuju dengan anggapan Emery dipecat hanya karena bahasa. Terkadang memang tidak mudah ketika anda belum terbiasa dengan bahasa asing. Tapi anda bisa menggunakan tangan, badan, emosi, gambar, dan asisten untuk mengatasi itu," lanjutnya.
"Sebagai pelatih, Emery punya kapasitas dan tidak perlu diragukan lagi. Dia dipecat murni karena hasil buruk dan bukan faktor lain," tutur Pep Guardiola menutup.
Kontributor: Eko