Suara.com - Timnas Indonesia hari ini, Selasa (19/11) akan bertanding di SUGBK melawan Arab Saudi dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kedua tim sebenarnya dalam kondisi yang tidak benar-benar baik. Timnas Indonesia baru dihancurkan Jepang 0-4, sementara Arab Saudi tidak diperkuat sejumlah pemain inti, salah satunya Salem Al-Dawsari.
Tidak diperkuat oleh Salem, Arab Saudi cukup percaya diri. Striker Arab Saudi, Abdullah Al-Hamdan mengaku ia dan rekan-rekannya tidak terlalu khawatir dengan absennya Salem.
"Salem adalah pemain penting dan semua orang tahu nilainya. Kami juga memiliki pemain lain yang absen. Tapi siapapun yang akan bermain akan berjuang, utamanya untuk mencetak gol," kata Al-Hamdan pada konfrensi pers jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi.
Rekan Neymar di klub Al Hilal itu juga menegaskan bahwa ia cukup percaya diri untuk dimainkan sebagai pengganti Salem.
Al Hamdan tak mempermasalahkan jika dirinya dianggap kurang berpengalaman dibanding Salem Al-Dawsari.
"Jika saya dianggap striker yang tidak pengalaman, itu bukan hal baru bagi saya. Kondisi itu justru membuat saya ingin membuktikan," jelas striker berusia 25 tahun itu.
"Kami akan berjuang maksimal untuk bisa mendapatkan tiga poin," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Herve Renard menilai timnas Indonesia masih memiliki peluang lolos ke Piala Dunia 2026 meski mereka belum mendapatkan kemenangan dari lima pertandingan dan berada di posisi juru kunci Grup C dengan tiga poin.
Baca Juga: Prediksi 5 Pemain Timnas Indonesia Dicoret Shin Tae-yon Jelang Lawan Arab Saudi, Eliano Lagi?
Dengan lima pertandingan tersisa dan posisi kedua dengan juru kunci yang hanya terpaut tiga poin saja, Renard mengatakan semua masih terjadi.
"Untuk saat ini, persaingan masih terbuka, Indonesia masih punya peluang lolos, mereka sudah ada tiga poin. Jepang memang sangat jauh, tetapi masih bisa disusul oleh tim-tim lain. Jadi ya masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi," ucapnya.
Renard mengatakan pertemuan pertama yang masih dilatih Roberto Mancini itu, The Green Falcons bermain tidak efisien karena menyia-nyiakan banyak peluang yang didapatkan, termasuk kegagalan penalti Salem Al Dawsari yang ditepis Maarten Paes.
"Arab Saudi main dominan, tetapi tidak bisa cetak gol. Mereka main tidak efisien, sampai gagal penalti," kata pelatih 56 tahun tersebut.
"Lawan Jepang, kami main kuat, tetapi Jepang bisa mencuri dua gol. Jadi kami memang harus berhati-hati, meningkatkan organisasi permainan, dan kami harus terus mengevaluasi diri di setiap laga," tambahnya.