Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui bahwa tekanan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola. Ia memahami betul pasang surut dukungan publik, terutama saat tim mengalami hasil yang kurang memuaskan.
Sejak menahkodai Skuad Garuda pada 2020, Shin Tae-yong telah berupaya keras membangun kembali kekuatan tim.
Selain fokus pada regenerasi pemain muda, naturalisasi juga menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.
Namun, dua kekalahan beruntun dari China dan Jepang membuat Shin Tae-yong menjadi sasaran kritik.
Baca Juga: Arab Saudi Ganti Taktik, Shin Tae-yong Bisa Terapkan 2 Antisipasi Ini
Kekalahan dari China, khususnya, menyisakan kekecewaan mendalam bagi para pendukung yang berharap tim kesayangannya bisa meraih kemenangan.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi yang cukup sulit sebagai juru kunci klasemen.
Tekanan untuk meraih hasil positif semakin besar, terutama menjelang pertandingan melawan Arab Saudi.
Shin Tae-yong menyadari bahwa setiap langkahnya kini menjadi sorotan publik.
"Pastinya ada tekanan, segitunya media dan masyarakat luar biasa perhatian terhadap sepak bola Indonesia. Jadi ketika kita menang, atau kalah, akan banyak berita yang baik begitu juga berita negatif. Di posisi ini memang saya tidak bisa selalu mendengarkan omongan manis saja atau berita baik saja," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers.
Baca Juga: Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
Meski begitu, Shin Tae-yong berharap para penggemar tetap memberikan dukungan penuh kepada Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong juga menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi sepak bola Indonesia.
"Sepak bola memang seperti itu, tak ada yang instan, tetapi saya mohon kepada para fans untuk terus mendukung sepak bola Indonesia. Saya memang bukan orang Indonesia, tetapi sebagai pelatih Timnas, saya akan bekerja semaksimal mungkin dan berusaha untuk Indonesia," ujar Shin Tae-yong.