Suara.com - Timnas Indonesia bakal menghadapi Arab Saudi pada lanjutan pertandingan Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ini menjadi laga penting buat Skuad Garuda lantaran menentukan harapan mereka untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Pertandingan ini bakal berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa (19/11/2024) malam WIB. Untuk menghadapi Arab Saudi, Timnas Indonesia perlu mengantisipasi taktiknya.
Perubahan paling mencolok tentu saja pergantian kursi pelatih dari Roberto Mancini ke Herve Renard. Pelatih asal Prancis itu menggantikan Mancini yang didepak pada Oktober lalu.
Pada pertemuan pertama dengan Arab Saudi, September lalu, The Green Falcons di bawah arahan Mancini menggunakan formasi 3 bek.
Skema itu berubah di bawah pelatih Herve Renard yang memasang skema 4 bek. Dengan skema ini, Arab Saudi mengedepankan keseimbangan lini tengah dan lini belakang.
1. Antisipasi Pressing Ketat Arab Saudi
Hal itu terlihat dari permainan Arab Saudi melawan Australia. Di laga itu, Arab Saudi mencatatkan 58% penguasaan bola dalam formasi 4-4-2.
Dalam formasi ini, Timnas Indonesia harus mewaspadai pressing ketat Arab Saudi yang dimulai dari lini depan. Australia sering sekali kewalahan menembus tekanan ini untuk mengembangkan permainan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Full Senyum, Arab Saudi Diam-diam Simpan Masalah Serius Jelang Hadapi Timnas Indonesia
Sisi sayap Arab Saudi juga menjadi lebih berbahaya karena bisa menempatkan lebih banyak pemain di tepi lapangan untuk menyerang.
2. Antisipasi Celah di Lini Belakang Arab Saudi
Meski begitu, Timnas Indonesia bisa memanfaatkan celah-celah yang hadir karena formasi ini. Salah satunya memanfaatkan pergerakan di antara pemain belakang Arab Saudi yang biasanya berdiri sejajar.
Bola-bola dari lini kedua yang langsung diarahkan ke depan bisa menjadi kunci untuk membuat peluang, tapi perlu pergerakan pemain depan yang eksplosif untuk bisa menembus hingga kotak penalti Arab Saudi.
Oleh karena itu, pemain-pemain depan macam Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen harus bisa tampil klinis demi memanfaatkan setiap peluang yang tersedia.
Kontributor: Aditia Rizki