Van Bronckhorst punya catatan apik di level klub dengan mengoleksi total 7 gelar bersama 3 klub, sedangkan Shin Tae-yong total meraih 2 gelar di level klub dan 1 gelar di level tim nasional.
Van Bronckhorst meraih 7 gelar bersama 3 klub, yakni Feyenoord, Rangers FC, dan Besiktas. Sementara Shin Tae-yong meraih 2 gelar bersama Seongnam Ilhwa Chunma.

Gelar yang didapat Van Bronckhorst sendiri merupakan gelar domestik di Belanda, Skotlandia, dan Turki. Sementara 2 gelar yang didapat Shin Tae-yong yakni di Korea Selatan dan Liga Champions Asia.
Jika berbicara soal prestasi, maka Shin Tae-yong bisa saja unggul karena pernah menjuarai Liga Champions Asia dan juga pernah membawa Korea Selatan juara Piala EAFF.
Tapi bukan berarti Van Bronckhorst bisa dianggap remeh. Pasalnya, ia pernah membawa Rangers ke final Liga Europa, sebelum dikalahkan Eintracht Frankfurt lewat adu penalti.
![Nasib Miris Dua Pemain Keturunan Indonesia: Tak Dilirik Belanda Padahal Anak Legenda [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/19/62738-giovanni-van-bronckhorst.jpg)
Berbicara soal taktik, Giovanni van Bronckhorst dan Shin Tae-yong punya perbedaan yang signifikan dari gaya permainan yang ditampilkan timnya.
Berdasarkan data Transfermarket, Giovanni Van Bronckhorst dikenal sebagai pelatih yang mengedepankan permainan menyerang, sedangkan Shin Tae-yong lebih banyak memainkan pola bertahan.
Hal ini terbukti dari formasi 4-2-3-1 andalannya maupun catatan timnya. Saat ditukangi Van Bronckhorst, Feyenoord mampu mencetak 377 gol dari 176 laga atau rata-rata 2,1 gol per laga.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Calvin Verdonk Ungkap 'Awan Kelabu' di Ruang Ganti Timnas Indonesia

Pun saat di Rangers FC dengan 135 gol dari 68 laga atau rata-rata 1,9 gol per laga dan juga dengan Besiktas yakni 36 gol dari 18 laga atau rata-rata 2 gol per laga.