Suara.com - Komentator Indonesia era Liga Dunhill hingga Liga Djarum, Hardimen Koto dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (16/11/2024).
Kabar Hardimen Koto meninggal ini ramai di media sosial, salah satunya diunggah akun X @SerieA_Lawas.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Bung Hardimen Koto,
Jurnalis tabloid Bola dan salah satu komentator yang sempat menghiasi Liga Indonesia," cuitnya.
Bukan hanya itu, wartawan sepak bola Firzie Idris juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Hardimen Koto.
Baca Juga: Bikin Blunder, Momen Jay Idzses Tertunduk Lesu usai Timnas Indonesia vs Jepang
"RIP Bang Hardimen Koto, reporter senior yang selalu jadi tempat bertukar pikiran kalau lagi siaran Liga Perancis pada awal 2010-an. Bagi gw, hal paling unik dari beliau adalah doi siaran dengan kemeja dan jas rapih tetapi di bawahnya make celana pendek," cutinya.
Di pantau dari media sosial Instagram pribadinya, banyak ucapan belasungkawa dari netizen pecinta sepak bola Indonesia kepada Hardimen Koto.
"Innalillahi Wainna lillahi rojiun Om Memen, Insyallah Husnul khotimah ya om," komentar firre***
"Innalillahi wainna ilaihirojiun,, baru kemarin liat sambutan pak hasnur saat barito bersholawat nya bung Memen," tulis aldi***
"Turut berdukacita bagi bung hardimen koto, semoga amal ibadahnya diterima Alloh SWT, beliau salah satu komentator yg selalu saya tunggu ulasannya, dan selalu terngiang sejak jaman ISL," timpal clu***
Baca Juga: Dijebol 4 Gol, Takumi Minamino Soroti Pertahanan Timnas Indonesia
Profil Hardimen Koto
Hardimen Koto merupakan wartawan, pengamat, analis, serta komentator sepak bola yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Awal mula kariernya dari media lokal Padang, yakni Harian Semangat dan Harian Singgalan. Ia sudah fokus di bidang olahraga, terutama sepak bola.
Harimen Koto juga pernah bekerja di Tabloid Olahraga Bola. Ia adalah wartawn Indonesia pertama yang pernah meliput Piala Afrika di beberapa kota Tunisia.
ia menjadi host sekaligus presenter dalam berbagai acara olahraga, termasuk Piala Thomas dan Uber yang digelar di Guangzhou, Tiongkok, serta Jakarta. Setelah meninggalkan dunia televisi, ia bergabung dengan majalah sepak bola FourFourTwo sebagai pengelola.
Sebagai jurnalis olahraga, Hardimen dikenal karena liputannya di berbagai ajang internasional, seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Asia, Olimpiade, Asian Games, SEA Games, hingga Liga Champions Eropa. Jejaknya yang mendunia membuatnya turut mendirikan organisasi Asian Soccer Journalist di Hiroshima, Jepang.
Namanya semakin dikenal publik Indonesia melalui penampilannya sebagai komentator sepak bola di berbagai stasiun televisi, termasuk Indosiar, SCTV, Trans TV, dan tvOne. Sepanjang dasawarsa 1990-an hingga sekarang, kehadirannya kerap mewarnai program-program olahraga nasional.
Tak hanya itu, Hardimen juga merambah bidang bisnis olahraga dengan mendirikan Soccerindo Sport Agency, perusahaan berlisensi FIFA yang fokus pada manajemen pemain sepak bola asing di liga Asia, seperti Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Selain mengelola agen pemain, ia juga memberikan jasa konsultasi manajemen sepak bola, khususnya untuk mendorong profesionalitas klub tanpa mengandalkan dana APBD.
Pemikiran dan analisis Hardimen sering menjadi referensi media cetak ternama, memperkuat reputasinya sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sepak bola Indonesia.