Suara.com - Timnas Jepang memiliki komposisi pemain mengerikan jelang bertandang ke markas Timnas Indonesia. Selain penyerang, para pemain belakang Samurai Biru juga patut diwaspadai.
Jepang akan menyambangi markas Timnas Indonesia dalam laga kelima Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat (15/11/2024) malam WIB.
Pertandingan krusial ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Jepang sejauh ini hanya kebobolan satu gol dalam empat laga Grup C. Mereka kebobolan saat ditahan imbang Australia 1-1.
Baca Juga: Senasib Mees Hilgers, Detik-detik Cedera Parah Elkan Baggott
Satu gol yang bersarang ke gawang Jepang pun bukan dicetak oleh pemain lawan. Hal itu melainkan beknya sendiri, Shogo Taniguchi yang dipastikan absen melawan Timnas Indonesia karena cedera engkel.
Keberhasilan Jepang menjaga pertahanan tetap kokoh tak lepas dari lini belakang tangguh.
Shin Tae-yong harus merancang strategi untuk menembus pertahanan solid Samurai Biru demi bisa mencetak gol.
Dengan kekuatan Jepang di setiap lini, terutama pertahanan, laga ini menjadi tantangan besar bagi Timnas Indonesia.
Lantas siapa saja deretan bek tangguh Jepang?
1. Koki Machida
Koki Machida, penyerang 190 cm yang baru dipanggil timnas Jepang pada 2023, telah berkembang pesat di bawah arahan Hajime Moriyasu.
Meskipun baru, bek Union SG ini menunjukkan kualitas luar biasa: tegas, disiplin, dan efektif menghalau striker lawan tanpa pelanggaran.
Di Jepang, ia dianggap sebagai penerus Shogo Taniguchi di lini pertahanan. Machida bangga bisa dilatih Moriyasu dan bermain bersama idola masa mudanya, Taniguchi.
2. Ko Itakura
Di sisi kanan pertahanan Jepang, ada Ko Itakura, bek 27 tahun dengan pengalaman tinggi.
Sebelumnya bermain untuk Manchester City dan kini di Borussia Mönchengladbach, Itakura dikenal tenang dalam situasi genting, mampu mengontrol emosi dan memenangkan duel, baik bertahan maupun dalam serangan balik.
Pengalamannya di level atas tentu menambah kekuatan pertahanan Jepang, yang bisa membuat lini serang Indonesia kesulitan.
Kontributor : Imadudin Robani Adam