Suara.com - Pemilik klub raksasa Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim, berjumpa dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Lantas, bisakah JDT berkompetisi di BRI Liga 1 karena bosan menjuarai Liga Super Malaysia?
Sebelumnya, pertemuan antara pemilik klub JDT dengan Erick Thohir ini merupakan langkah kedua petinggi tersebut untuk membangun sepak bola Asia Tenggara agar bisa bersaing di kancah Asia maupun dunia.
"Sebuah pertemuan positif dan membuahkan banyak hal, ide, sekaligus visi antara saya dan Putra Mahkota Johor yang ingin sepakbola di Indonesia dan Malaysia maju. Sekaligus ingin membawa sepakbola Asia Tenggara makin berbicara di Asia dan dunia," kata Erick Thohir.
Sebagai informasi, Johor Darul Takzim merupakan salah satu klub paling sukses di Liga Super Malaysia. Sebab, klub berjuluk Harimau Selatan ini sudah mendominasi Liga Super Malaysia sejak tahun 2014.
Baca Juga: 3 Negara yang Akan Disalip Timnas Indonesia jika Berhasil Tahan Imbang Jepang
Sejak saat itu, mereka menjadi satu-satunya juara di kasta tertinggi. Tercatat, sejak musim 2014 hingga 2023, JDT selalu berhasil meraih gelar juara. Artinya, mereka sudah menjadi kampiun selama 10 musim terakhir.
Dominasi ini juga terjadi di ajang Piala Malaysia karena mereka sudah empat kali juara pada musim 2017, 2019, 2022, dan 2023. Sementara itu, pada ajang Piala FA Malaysia, mereka menjuarai edisi 2016, 2022, 2023, 2024.
JDT juga pernah menjuarai sembilan kali Piala Sumbangsih sejak 2015 hingga 2024. Yang paling mentereng, mereka sukses menjadi juara Piala AFC pada edisi 2015. Inilah yang membuat mereka sangat dominan di Negeri Jiran.
Lantas, jika JDT ingin berpartisipasi di Liga 1 karena sudah bosan juara di Malaysia, bisahkah mereka mewujudkannya? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Johor Darul Takzim tentu harus berstatus sebagai klub anggota PSSI jika ingin berpartisipasi di BRI Liga 1. Sebab, hanya klub-klub yang terdaftar sebagai anggota PSSI saja yang bisa mengikuti kompetisi tersebut.
Baca Juga: Adu Lini Tengah Timnas Indonesia vs Jepang, Thom Haye Cs Hadapi Para Bintang
Hal itu sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Regulasi Liga 1 2024/2025. Ketentuannya tertuang dalam Pasal 3 yang membahas mengenai ruang lingkup ‘Klub Peserta’.
“Klub yang berhak bermain di BRI Liga 1 merupakan klub anggota PSSI yang taat dalam memenuhi prosedur dan tata cara keanggotaan. Hal-hal yang berkenaan dengan perubahan kepemilikan klub harus melalui proses evaluasi dan mendapatkan persetujuan tertulis dari PSSI sesuai dengan ketentuan regulasi keanggotaan PSSI,” bunyi regulasi tersebut.
Dengan demikian JDT bisa saja berpartisipasi di Liga 1 andaikan mereka memutuskan untuk menjadi anggota PSSI. Dengan kata lain, skuad Harimau Selatan itu harus melepaskan statusnya sebagai anggota Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Itu pun juga harus dimulai dari kasta terbawah. Mereka mesti bersaing di kompetisi Liga 3, agar bisa merebut tiket promosi ke Liga 2. Setelah itu, JDT juga harus bersaing di kasta kedua agar bisa promosi ke Liga 1.
Opsi lainnya ialah JDT mengakuisisi klub Liga 1 yang saat ini masih aktif. Lalu, selain mengubah status kepemilikan, mereka juga mengubah nama klub tersebut beserta dengan jajaran manajemen serta komposisi timnya.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie