Suara.com - Kiper Persib Kevin Ray Mendoza buka suara perihal Kevin Diks yang resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Kevin Diks mengambil sumpah sebagai WNI pada Jumat (8/11/2024). Usai jalani sumpah sebagai WNI, tidak serta merta Kevin Diks akan bisa langsung membela Timnas Indonesia.
Ia harus menunggu proses perpindahan federasi dari KNVB ke PSSI agar sah memperkuat skuad Garuda.
Menurut kiper Denmark-Filipina itu, Timnas Indonesia mengalami perubahan besar dalam beberapa waktu ke belakang dengan melakukan naturalisasi pemain dari Eropa.
Baca Juga: Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
"Menurut saya ada perubahan besar di Timnas Indonesia akhir-akhir ini. Selama 6 bulan terakhir, Timnas Indonesia dipenuhi oleh pemain yang berasal dari Belanda," ucap Kevin seperti dilansir dari tipsbladet.dk, Minggu (10/11).
"(Kevin) Diks adalah pemain hebat, tapi menurut saya isu terbesarnya adalah banyak pemain berdarah Belanda di Timnas Indonesia," sambung kiper Persib itu.
Dijelaskan oleh Kevin Ray Mendoza bahwa di Indonesia banyak orang mulai skeptis namun mayoritas memang senang dengan perkembangan Timnas Indonesia.
"Beberapa pihak lain melihat (naturalisasi) berjalan dengan baik. Indonesia dapat melawan beberapa tim nasional yang lebih besar. Itu keren untuk dilihat," sambungnya.
"Timnas Indonesia sebenarnya punya beberapa pemain bagus, tapi menurut saya Kevin Diks akan menjadi profil utama," tambah Kevin Ray Mendoza.
Baca Juga: Mees Hilgers Bikin Patah Hati Juara Liga Champions: Saya Bertahan di FC Twente!
Kehadiran Kevin Diks makin menambah kekuatan Timnas Indonesia untuk mengarungi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kevin Diks termasuk pemain modern. Ia bisa ditempakan sebagai bek tengah. Namun juga bisa di-plot sebagai full back kiri dan kanan.
Dalam wawancara dengan laman resmi FC Copenhagen pada 2023, Kevin Diks mengatakan bahwa awalnya saat masih di AGF, ia tak bermain sebagai bek tengah.
"Saya tidak bermain sebagai bek tengah di AGF tapi saya bermain di Feyenoord," ujar Diks.
"Saya terbiasa dimainkan sebagai bek sayap ataupun bek tengah," kata Diks tergantung pada kebutuhan tim.
"Saat ini, posisi terbaik saya adalah bek tengah. Saya sering memainkan posisi tersebut dalam beberapa pertandingan," sambungnya.
Dijelaskan oleh Kevin Diks, awalnya ia cukup kesulitan untuk bisa beradaptasi sebagai seorang bek tengah. Apalagi kebanyakan orang menganggap bek tengah punya postur tubuh tinggi besar.
"Dalan sepak bola modern, kebanyakan bek tengah bertubuh besar dan kuat tapi tidak terlalu cepat. Saya pikir saya adalah pemain serba bisa yang bisa bermain bertahan, menyerang dan melompat," jelasnya.
"Saya bisa gunakan kecepatan saya untuk mencegah lawan berlari melewati saya. Saya bisa mengatur permainan dengan bola karena saya punya teknik teknik bagus," tambah Kevin Diks.