Suara.com - Bek keturunan Indonesia, Ian Maatsen kembali terkena harapan palsu alias PHP dari Timnas Belanda jelang FIFA Matchday November 2024.
Alih-alih dipanggil Ronald Koeman ke tim senior, Ian Matsen yang kini membela Aston Villa, justru didaftarkan masuk skuad U-21.
Ya, ini menjadi kesekian kalinya pemain berdarah Jawa Suriname itu tak dilirik pelatih Ronald Koeman.
Terakhir kali Ian Maatsen dipanggil ke Timnas Belanda adalah pada EURO 2024 untuk menggantikan Frenkie de Jong yang cedera.
Baca Juga: Striker Berdarah Medan Eligible Jadi Finisher Mematikan Timnas Indonesia, Dijamin Anti Gagal!
Namun, dalam prosesnya, Ian Maatsen sama sekali tidak diturunkan oleh Belanda di event sepak bola terakbar Eropa itu.
Menyitat Bein Sports, Ian Maatsen sempat menyampaikan kekecewaannya perihal kegagalannya masuk skuad utama Belanda.
Hal itu dia utarakan setelah tak masuk skuad tim senior Belanda yang akan menghadapi Jerman dan Hungari di UEFA Nations League pada September lalu.
"Tentu saja ini mengecewakan. Saya berharap dipanggil ke tim [senior]," kata Ian Maatsen.
"Saya bisa saja mengundurkan diri [dari tim U-21], tetapi saya tidak seperti itu. Terkadang Anda harus menerima keadaan dan tidak terlalu khawatir."
Baca Juga: Panas! Malaysia Ejek Kevin Diks: Pemain Buangan Belanda Dipungut Timnas Indonesia
"Saya harus menunjukkan di sini bahwa saya yang terbaik dan dapat bermain untuk tim nasional Belanda."
Masih Bisa Bela Timnas Indonesia
Pemain dengan nama lengkap Ian Ethan Maatsen ini lahir di Vlaardingen, Belanda, pada 10 Maret 2002.
Kendati lahir dan besar di Belanda, ia punya darah campuran. Mengalir di tubuh Maatsen darah Indonesia-Suriname. Darah Indonesia didapatkannya dari sang ibu yang berasal dari Jawa.
Bek Aston Villa berusia 22 tahun itu sudah mencatatkan 19 penampilan buat Belanda U-21, namun belum juga mencatatkan penampilan buat timnas senior Belanda.
Di atas kertas, Ian Maatsen masih bisa membela Timnas Indonesia. Namun, prosesnya diyakini akan rumit.
Pasalnya, kasus Ian Maatsen mirip dengan apa yang terjadi pada kiper FC Dallas, Maarten Paes. Prosesnya bahkan bisa sampai ke pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Alasannya karena Maatsen masih bermain untuk Timnas Belanda U-21 meski usianya sudah 22 tahun. Hal serupa dialami juga oleh Paes di masa lampau.
Hal ini bertentangan dengan aturan FIFA yang tidak memperbolehkan seorang pemain memperkuat negara lain di usia lebih dari 21 tahun saat ingin pindah asosiasi.