Suara.com - Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, menegaskan bahwa timnya siap melanjutkan tren positif ketika bertandang ke markas Cagliari pada pekan ke-12 Liga Italia 2024/2025.
Laga ini akan digelar di Stadion Sardegna pada Minggu (10/11/2024) dini hari WIB. Usai membantai Real Madrid di Liga Champions, klub yang dibela kakak Eliano Reijnders, Tijjani Reijnders ini tidak ingin kehilangan momentum dan mengincar kemenangan beruntun.
Dalam wawancara yang dikutip dari laman resmi AC Milan, Fonseca menekankan pentingnya menjaga konsistensi performa meski menghadapi lawan yang berbeda.
"Penting untuk memahami bahwa ini adalah pertandingan yang berbeda, kami harus menjadi tim yang berbeda melawan Cagliari dan kami memerlukan sikap yang tepat," jelas Fonseca.
Baca Juga: Tijjani Reijnders Belum Puas Bobol Gawang Real Madrid Kini Bidik Juventus
"Ini akan menjadi 90 menit yang besar, kami tidak boleh melakukan kesalahan: kami tidak boleh kehilangan poin, dan akan sangat penting untuk meraih kemenangan. Kami selalu bermain bagus melawan tim-tim besar, kami harus melakukannya melawan setiap lawan," sambungnya.
Pelatih asal Portugal ini menyadari bahwa pertandingan kontra Cagliari akan menjadi tantangan tersendiri.
AC Milan sedang berada dalam performa gemilang, dengan catatan dua kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Setelah mengalahkan Monza di Liga Italia, mereka tampil impresif dengan menaklukkan Real Madrid di ajang Liga Champions.
Fonseca mengapresiasi peningkatan performa skuadnya, tetapi ia mengingatkan bahwa konsistensi harus terus dijaga.
Baca Juga: Statistik Pemain Keturunan Tijjani Reijnders vs Real Madrid: Cetak Satu Gol, Akurasi Umpan 98 Persen
"Di Eropa, melawan tim seperti Real Madrid, kami memiliki niat untuk menciptakan ruang yang ada, untuk bertaruh pada permainan posisi kami. Melawan tim seperti Cagliari, kami memerlukan hal berbeda untuk menghadapi individu," ungkao Fonseca.
"Jelas bahwa permainan ini harus ditangani secara berbeda. Sudah di Monza, skuad membawa sikap yang tepat dalam pertandingan yang rumit. Sebagai seorang Pelatih, saya tahu sulit, sangat sulit, menghadapi tim yang membela satu lawan satu," pungkasnya, demikian Antara.