Suara.com - Nasib pahit menimpa Syakir Sulaiman, mantan pemain muda berbakat yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola Asia. Pria yang pernah merasakan atmosfer kompetisi di level tertinggi Timnas Indonesia ini kini harus berurusan dengan hukum akibat keterlibatannya dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Pada Selasa (5/11), aparat kepolisian berhasil mengamankan Syakir Sulaiman di kediamannya di Cianjur, Jawa Barat.
Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa ribuan butir pil ekstasi berbagai jenis.
"Pengakuannya sudah mengedarkan lebih dari dua tahun," kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di kantornya, Rabu sore.
Baca Juga: Adu Kuat Jangan Sampai Jebol Duluan, Perbandingan Pertahanan Timnas Indonesia vs Jepang
Diduga, narkoba tersebut akan diedarkan oleh Syakir kepada sejumlah konsumen.
Karier sepak bola Syakir Sulaiman terbilang cukup gemilang.
Ia pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Indonesia, seperti Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, dan Bali United.
Bahkan, ia sempat mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuannya di kompetisi sepak bola Jepang bersama klub Venfort Kofu.
Namun, sinar karir Syakir Sulaiman mulai meredup setelah ia memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2019.
Baca Juga: Siapa Pengganti Ivar Jenner? Thom Haye Butuh Partner Lincah dan Gesit Lawan Jepang
Kehidupan pasca-pensiun yang jauh dari sorotan publik ternyata menyimpan kejutan pahit.
Alih-alih menjalani kehidupan yang lebih baik, Syakir Sulaiman justru terjerumus ke dalam dunia gelap narkoba.
Kasus yang menjerat Syakir Sulaiman ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola Indonesia. Nama besarnya yang pernah menjadi kebanggaan kini harus tercoreng akibat perbuatannya.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga nama baik dan menghindari segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
Atas perbuatannya, Syakir terancam hukuman penjara selama 15 tahun. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para atlet muda untuk selalu berhati-hati dalam memilih pergaulan dan menjaga perilaku.