Suara.com - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, memberikan tanggapan terkait kritikan kepada skuat Maung Bandung yang tampil kurang greget di AFC Champions League (ACL) 2 2024-2025.
Tim Persib kritik dengan sebutan 'Badut Asia', lantaran pada Grup F AFC Champions League 2 2024-2025 skuat Maung Bandung tidak tampil maksimal. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, Ciro Alves dan kawan-kawan baru mengoleksi satu poin.
Satu poin tersebut didapat usai bermain imbang dengan Lion City Sailors, sedangkan dua laga Grup ACL 2 2024-2025 lainnya skuat Maung Bandung harus mengakui keunggulan Port FC dan Zhejiang FC.
Dengan perolehan satu poin tersebut, membuat Persib untuk sementara berada di dasar klasemen Grup F ACL 2 2024-2025. Sehingga, skuat Maung Bandung dikritik dengan sebutan 'Badut Asia'.
Baca Juga: Daftar Skuat Persib Jelang Melawan Lion City: Bojan Hodak Kehilangan 3 Pemain
Terkait kritikan tersebut, Bojan Hodak akhirnya buka suara. Menurutnya, level pertandingan dan kualitas ACL 2 dan BRI Liga 1 sangat berbeda, selain ada faktor lain yang membuat timnya tidak dapat tampil maksimal.
Faktor tersebut yakni padatnya jadwal pertandingan, padahal sebelumnya Persib menurut Bojan Hodak sudah meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk mengubah jadwal skuat Maung Bandung agar tidak terlalu mepet dengan ACL 2.
Namun, tidak ada perubahan terkait jadwal pertandingan skuat Maung Bandung di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, sehingga persiapan dan waktu recovery Persib tidak ideal.
"Karena banyak Bobotoh tidak mengerti bahwa level Asia jauh lebih tinggi dari liga Indonesia. Dan masalah lain sudah saya katakan bahwa jadwal pertandingan di liga tidak mendukung kami dan membuat pemain merasa kelelahan. Jadi kami harus fokus ke beberapa laga," ucap Bojan Hodak.
Lebih lanjut Bojan Hodak menuturkan, saat pramusim berbagai persiapan sudah disiapkan olehnya, agar tim Persib bisa tampil maksimal di kompetisi BRI Liga 1 maupun ACL 2.
Baca Juga: Shin Tae-yong Siapkan Pemain Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2024, Bojan: Ide Bagus Tapi...
"Setiap memulai musim, kami harus berusaha mencoba meraih kemenangan di semua pertandingan dan di setiap kompetisi yang dijalani. Tapi kami memang belum cukup kuat bermain di Liga Champions yang berada lebih tinggi (kualitasnya) dari pada kami," ujarnya.
"Pada akhirnya, saya selalu bicara kenapa orang-orang tidak realistis. Kenapa kami ada di peringkat paling bawah di pot? kenapa kami ada di pot 4? pasti ada alasannya. Ini karena pada dasarnya tim Indonesia tidak bagus di AFC pada 10-15 tahun terakhir. Ini artinya, liganya tidak cukup kuat," ungkapnya.
Kompetisi ACL 2 2024-2025 menurut Bojan Hodak, harus dijadikan pembelajaran bagi operator kompetisi untuk meningkatkan kualitas Liga 1. Pasalnya, dengan semakin berkembangnya kompetisi tentunya akan berdampak pada performa tim peserta.
"Jadi yang pertama adalah fokus membuat liganya jadi lebih kuat. Kini dengan tambahan pemain asing jadi lebih baik. Tapi masih belum ada di level yang bagus dan perlahan-lahan ini harus diperbaiki," ujarnya.
"Ini dimulai dari lebih diperhatikan pengembangan pemain mudanya, pemain lokal lebih bagus, pemain asing lebih bagus, lalu lebih banyak uang datang untuk liga, ini perlahan akan membuat liga meningkat. Liga Indonesia dalam 10-15 tahun terakhir tidak dalam bentuk yang bagus," tegasnya.
Kontributor : Rahman