Suara.com - Manchester City berada dalam krisis setelah mengalami kekalahan mengejutkan 4–1 dari Sporting CP di Liga Champions. Untuk pertama kalinya sejak April 2018, tim asuhan Pep Guardiola ini mengalami tiga kekalahan berturut-turut.
Rangkaian kekalahan dimulai dengan kekalahan dari Tottenham Hotspur di Carabao Cup pada 30 Oktober, disusul kekalahan di Premier League dari Bournemouth pada 2 November, dan kini di Liga Champions pada 5 November.
City sempat unggul cepat saat Phil Foden mencetak gol pada menit ke-4, namun Sporting CP membalas dengan empat gol yang tak mampu dihalau kiper Ederson.
Pemain Sporting, Viktor Gyökeres, bahkan melengkapi hat-trick pada menit ke-80, menutup kemenangan telak bagi tuan rumah.
Kekalahan ini tidak hanya mengakhiri rekor tak terkalahkan Manchester City dalam 26 pertandingan di Liga Champions—rekor terpanjang dalam sejarah kompetisi.
Hasil ini juga menjadi pertama kalinya mereka kebobolan empat gol di Liga Champions sejak kalah 4–0 dari Barcelona pada Oktober 2016. Selain itu, ini kali pertama City kalah tiga laga berturut-turut dalam satu musim di bawah arahan Guardiola.
Tanda Berakhirnya Era Pep Guardiola?
![Manajer Manchester City, Pep Guardiola memberikan instruksi pada laga final Piala FA kontra Manchester United di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (25/5/2024) malam WIB. [Ben Stansall / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/27/21621-pep-guardiola-manchester-city.jpg)
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tidak gentar menghdapi situasi ini. Dia menyatakan bahwa situasi sulit ini adalah tantangan yang disukainya.
Kami tahu musim ini akan berat sejak awal. Saya suka tantangan ini dan saya ingin membangkitkan semangat pemain saya. Saya tidak akan menyerah, itu pasti," ujar Pep Guardiola dikutip dari BBC.
Baca Juga: Jadwal Liga Champions: Sporting Lisbon vs Manchester City, Perpisahan Manis Ruben Amorim?
Manchester City tampil terseok-seok musim ini setelah sejumlah pemain kunci dibekap cedera, memaksa Guardiola melakukan rotasi.