Suara.com - Wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud, ditunjuk AFC untuk memimpin pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Jepang pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Bonyadifard Mooud bakal memimpin pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jumat (15/11/2024) yang menjadi penentu nasib Timnas Indonesia tersebut.
Munculnya nama Bonyadifard Mooud ini dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi. Dia berharap, wasit-wasit yang bertugas pada pertandingan ini dapat bersikap adil dan netral.
“Beberapa waktu lalu saya hadiri konferensi AFC di Korea kami sampaikan itu. Untuk laga lawan Jepang, (wasit) dari Iran, yang lawan Arab dari Uzbekistan,” kata Yunus kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Siapa I Nyoman Parta? Anggota DPR RI yang Kritik Program Naturalisasi Timnas Indonesia
“Wasit VAR yang berasal dari beberapa negara itu tidak ada masalah bagi kami. Kami tidak berharap mereka membantu, tapi kami berharap mereka bisa bersikap netral,” tambah Yunus Nusi.
Lantas, siapakah sosok Bonyadifard Mooud? Bagaimana rekam jejak wasit asal Iran ini sehingga ditunjuk AFC Untuk memimpin laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Profil Bonyadifard Mooud
Bonyadifard Mooud merupakan salah satu wasit elite yang dimiliki oleh Federasi Sepak Bola Iran. Dia tercatat mengawali kiprahnya di dunia perwasitan pada tahun 2011 saat memimpin laga Persian Gulf Pro League.
Dua tahun berselang, atau tepatnya pada 2013, wasit kelahiran 8 September 1985 ini langsung mendapatkan lisensi FIFA. Artinya, wasit yang berasal dari Shafr-e Kord itu bisa langsung memimpin laga internasional.
Baca Juga: Prediksi Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Dipanggil Shin Tae-yong ke Piala AFF 2024
Lelaki yang kini berusia 39 tahun itu ternyata sudah pernah bertugas memimpin pertandingan Liga 1. Akan tetapi, dari catatan yang dihimpun, kepemimpinan Bonyadifard Mooud tak terlepas dari sejumlah kontroversi.
Hal itu terjadi pada ajang Liga 1 musim 2017. Ketika itu, Bonyadifard Mooud mendapatkan protes keras dari PSM Makassar karena banyak mengambil keputusan kontroversial saat melawan Persija Jakarta.
Salah satunya yakni saat Bonyadifard Mooud menganulir gol Wiljan Pluim yang dinilai handball. Selain itu, dia juga pernah bertugas memimpin laga Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Persib Bandung vs Sriwijaya FC, hingga Arema FC vs Persib Bandung.
Tak hanya itu, Timnas Indonesia U-19 juga pernah menjadi korban keputusan kontroversialnya. Momen ini tepatnya terjadi saat menghadapi Malaysia pada Kualifikasi Piala Asia U-19 pada 2017.
Ketika itu, dia tak memberikan peringatan keras saat pemain Malaysia, Nabil, melakukan tekel keras kepada Saddil Ramdani. Padahal, Nabil melakukan tekel dengan dua kaki yang membuat Saddil hingga terjatuh.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie