Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta, melayangkan kritik terhadap program naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia yang marak terjadi selama beberapa tahun terakhir ini.
Dalam Rapat Komisi X DPR RI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), I Nyoman Parta mempertanyakan urgensi program naturalisasi yang terus menerus dilakukan. Yang terbaru, PSSI mengajukan Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupatty.
“Dalam lima tahun ini, sudah berapa pemain yang dinaturalisasi? Dari hampir 280 juta penduduk Indonesia, masa kita tidak bisa menemukan pemain-pemain sepak bola berbakat?” ujar Parta.
I Nyoman Parta berharap, Kemenpora dan PSSI harus bisa memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia, sehingga pembinaan pemain usia muda bisa terus melahirkan talenta-talenta berbakat, alih-alih terus menerus menaturalisasi pemain keturunan.
“Pak Menteri harus punya target jelas, tidak hanya sekadar mengandalkan pemain asing yang dinaturalisasi. Pembinaan pemain muda di seluruh wilayah Indonesia harus digencarkan dan difasilitasi secara optimal,” katanya.
“PSSI sebagai organisasi sepak bola juga tidak kelihatan penataan terhadap tata kelola sepak bola kita. Jalan terakhir kalau kita perlu tampil secara internasional yang paling gampang adalah naturalisasi,” Parta menambahkan.
Lantas, siapakah sosok I Nyoman Parta? Bagaimana rekam jejaknya di dunia perpolitikan hingga akhirnya bisa menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP?
Profil I Nyoman Parta
Sebagai informasi, I Nyoman Parta merupakan legislator yang saat ini menjadi anggota Komisi X DPR RI. Dia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Bali dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Baca Juga: Prediksi Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Dipanggil Shin Tae-yong ke Piala AFF 2024
Lelaki yang tercatat lahir di Gianyar pada 9 Juni 1971 itu mengawali kiprahnya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) pada periode 1992 hingga 1998.