Tanda Bahaya Timnas Indonesia Tanpa Kevin Diks, Lini Belakang Banyak Bolong?

Minggu, 03 November 2024 | 17:05 WIB
Tanda Bahaya Timnas Indonesia Tanpa Kevin Diks, Lini Belakang Banyak Bolong?
Bek Keturunan Belanda-Indonesia, Kevin Diks. (Instagram/@kevindiks2)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum rampungnya proses naturalisasi Kevin Diks membuat Timnas Indonesia dalam bahaya besar saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebagaimana diketahui, proses naturalisasi Kevin Diks dipastikan tak akan selesai dalam waktu dekat dan kemungkinan ia baru bisa melakoni debutnya pada Maret 2025 mendatang.

Kepastian ini disampaikan oleh PSSI menyusul proses naturalisasinya yang berjalan lambat karena adanya transisi pemerintahan.

Karena proses yang lambat tersebut, bek berusia 28 tahun itu dipastikan tak akan tampil saat melawan Jepang dan Arab Saudi.

Baca Juga: Katanya Cedera Tapi Asnawi Mangkualam Segar Bugar Main 45 Menit dengan Port FC, Kenapa Tak Dipanggil STY?

Kepastian ini pun juga didapat dari 27 nama yang dipanggil oleh Shin Tae-yong. Dari 27 nama yang dipanggil, tak ada nama bek FC Copenhagen itu.

Dengan absennya Kevin Diks yang belum resmi menjadi WNI, Timnas Indonesia berada dalam bahaya jelang melawan Jepang dan Arab Saudi.

Kendati pos bek Timnas Indonesia diberkahi banyak pemain hebat, tetap saja Kevin Diks punya nilai lebih yang bisa menambah kekuatan skuad Garuda.

Kevin Diks Bingung Kapan Bisa Gabung dengan Timnas Indonesia (Copenhagen Sundays)
Kevin Diks Bingung Kapan Bisa Gabung dengan Timnas Indonesia (Copenhagen Sundays)

Kira-kira, apa kekuatan yang didapat dengan kehadiran Kevin Diks? Mengapa ketidakhadirannya menjadi sinyal bahaya bagi Timnas Indonesia saat menjamu Jepang dan Arab Saudi?

Kehilangan Bek Agresif?

Baca Juga: Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan Lewat! Karier Sempurna Rafael Struick Pakai Nomor Punggung STY

Timnas Indonesia memiliki barisan bek tangguh yang andal dalam membaca bola. Namun, skuad Garuda tak memiliki bek yang agresif seperti Kevin Diks.

Hampir seluruh bek Timnas Indonesia, baik lokal maupun keturunan, adalah tipikal bek yang lebih gemar membaca arah bola dan menunggu lawan saat bertahan.

Memang masih ada sosok Justin Hubner yang terkenal agresif. Tapi, agresivitas bek berusia 21 tahun itu kerap berbuah kartu atau pelanggaran.

Hal ini berbeda dengan Kevin Diks yang andal dalam membaca arah bola, pergerakan lawan, dan memiliki agresivitas.

Sebagai bukti, di musim ini Kevin Diks punya catatan rata-rata memenangkan 4,4 duel per laga, dengan rincian 3,3 duel di lapangan dan 1,1 duel di udara.

Catatan itu unggul atas Jay Idzes yang memenangkan rata-rata 3,9 duel per laga dan Mees Hilger yang memenangkan rata-rata 3,3 duel per laga.

Agresivitas Kevin Diks sejatinya bisa diandalkan dan dimaksimalkan saat melawan Jepang dan Arab Saudi, terlebih Timnas Indonesia diprediksi akan bermain ‘parkir bus’ atau bertahan total.

Dengan permainan ‘parkir bus’, Timnas Indonesia jelas membutuhkan pemain agresif untuk berduel dengan lawan agar bisa merebut bola untuk memulai serangan balik cepat.

Nah, Kevin Diks yang biasa beroperasi sebagai Fullback, juga punya kemampuan menginisiasi serangan balik cepat usai merebut bola dari lawan.

Selain itu, Kevin Diks juga punya kemampuan melakukan tusukan ke area lawan, yang dibuktikan di laga kontra Real Betis sehingga menghasilkan penalti untuknya dan FC Copenhagen.

Dengan kemampuan-kemampuan ini, tak mengherankan jika absennya Kevin Diks bisa menjadi alarm berbahaya bagi Timnas Indonesia saat melawan Jepang dan Arab Saudi.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI