Ngamuk Usai Pemain Keturunan Maluku Cetak Gol, Legenda Timnas Italia: Kami Marah!

Minggu, 03 November 2024 | 10:28 WIB
Ngamuk Usai Pemain Keturunan Maluku Cetak Gol, Legenda Timnas Italia: Kami Marah!
Legenda Timnas Italia, Alessandro Nesta berfoto bersama penggemar usai pertandingan Star Football Challenge di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (12/11/2022). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Timnas Italia, Alessandro Nesta murka usai timnya Monza takluk 0-1 dari AC Milan dalam lanjutan Liga Italia Serie A, Minggu (3/11/2024) dini hari WIB.

Dalam laga itu, gol tunggal kemenangan tim tamu dicetak gelandang keturunan Maluku, Tijjani Reijnders pada menit ke-43.

Usai kekalahan itu, Alessandro Nesta murka dengan keputusan wasit Ermano Feliciani yang dianggap merugikan timnya.

Apalagi, tuan rumah sempat mencetak gol melalui sepakan setengah voli Dany Mota Carvalho. Namun wasit tidak mengesahkannya karena menilai Warren Bondo mendorong Theo Hernandez pada proses terjadinya gol.

Baca Juga: Tijjani Reijnders: Pilih Barcelona, Man City atau Duit Rp50 M dari AC Milan?

"Kami merasa marah, tetapi sekaligus bangga kepada para pemain ini. Kami memiliki dua penampilan bagus saat melawan Atalanta dan Milan, kami semestinya mencetak empat gol pada babak pertama, kami mencetak satu gol dan itu tidak disahkan," kata Nesta seperti dikutip dari Sky Sport Italia.

"Dalam pandangan saya, mereka menghancurkan sepak bola. Kita perlu kembali ke gaya lama dalam kepemimpinan. Pelanggaran macam apa itu? Para wasit meminta maaf kepada Monza setelah yang terjadi saat melawan Atalanta, tetapi permintaan maaf tidak akan menghentikan kami kehilangan poin-poin," tambahnya.

Saat terjadi pelanggaran terhadap Hernandez, wasit awalnya memberi isyarat untuk meneruskan permainan, kemudian meniup peluit untuk pelanggaran tersebut tanpa menunggu tinjauan VAR.

"Mereka membuat sepak bola menjadi sangat rumit, dan semua ini tidak masuk akal. Sepak bola semestinya lebih sederhana, ini adalah olahraga yang melibatkan kontak fisik, sekarang semua sentuhan kecil dapat dihukum, offside seujung kuku, Anda harus berduel dengan tangan berada di punggung atau itu berpotensi menjadi penalti," ucap mantan pemain Lazio dan AC Milan itu.

"Saya percaya bahwa perwasitan harus beradaptasi dengan olahraga ini, bukan sebaliknya. Peraturan-peraturan harus beradaptasi dengan olahraga ini, bukan sebaliknya," imbuhnya.

Baca Juga: Pemain Keturunan Rp521 Miliar Blak-blakan ke FIFA, Kagum dengan Dukungan Fans Timnas Indonesia

Dengan kekalahan tersebut, Monza masih kesulitan keluar dari zona merah. Mereka masih harus berada di posisi ke-18 klasemen sementara dengan koleksi delapan poin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI