Suara.com - Pelatih Oxford United, Des Buckingham, tiba-tiba berencana untuk mengubah formasi timnya dari 4-3-3 menjadi sistem tiga bek tepatnya 3-5-2. Apakah ini efek dari kehadiran bintang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan?
Menyitat The Herald Series, Kamis (31/10/2024), Des Buckingham ternyata mengubah formasi Oxford United karena terpaksa.
Ya, formasi andalan 4-3-3 dinilai sang pelatih sulit untuk diterapkan saat kondisi tim diterpa badai cedera khususnya di posisi lini depan.
The Yellow, julukan Oxford United, biasanya memainkan formasi 4-3-3 dengan dua gelandang serang yang didorong ke depan serta satu gelandang jangkar di tengah.
Baca Juga: Curi Start untuk Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Mata-matai Timnas Indonesia di Jakarta
Pemain sayap adalah kunci dari formasi ini, tetap tinggi dan melebar, sementara bek sayap cenderung memainkan peran yang tidak agresif.
Namun, skema itu sulit dijalankan saat ini. Oxford United saat ini tengah diterpa badai cedera.
Empat pemain sayap mereka yakni Siriki Dembele, Kyle Edwards, Matt Phillips dan Przemyslaw Placheta mengalami cedera.
Perubahan formasi Oxford United sudah terlihat ketika mereka menghadapi Sunderland dalam lanjutan Championship 2024/2025 pada 26 Oktober lalu.
Saat itu, Oxford yang kalah 0-2, mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 3-5-2 di babak kedua.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Timnas Indonesia dalam Situasi Kritis, Kenapa?
Greg Leigh menggantikan Idris El Mizouni, dengan Peter Kioso dan Leigh mengisi posisi wingback.
Leigh, yang tampil luar biasa saat Liam Manning memanfaatkan posisi wingback di awal musim lalu, khususnya menjadi pemain yang berguna di Stadium of Light.
Di tempat lain, Tyler Goodrham dan Ruben Rodrigues bergabung dengan Will Vaulks di lini tengah, sementara Mark Harris bermitra dengan Dane Scarlett di lini depan.
“Kami kehilangan tujuh, jika tidak delapan pemain tim utama, empat di antaranya adalah pemain sayap. Kami telah melihat pentingnya pemain sayap itu terhadap cara kami ingin bermain dalam formasi kami," kata Des Buckingham dikutip dari The Herald Series, Kamis (31/10/2024).
“Kami mencoba sesuatu di babak pertama dengan Mark Harris bermain di luar Dane, yang telah mencetak dua gol dalam dua pertandingan."
“Pada babak pertama, kami merasa mereka meraih banyak keberhasilan di sayap, jadi kami mengubah formasi menjadi lima."
“Itulah yang perlu kami perbaiki karena entah kami memulai seperti itu atau mengubahnya, kami harus merasa senyaman saat bermain dengan cara lain, terutama saat kami kehilangan empat pemain sayap.”
Perubahan sistem formasi dari empat bek menjadi tiga bek, membuat Oxford United kini bermain mirip dengan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Meski demikian, Des Buckingham tidak menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan efek kedatangan Marselino Ferdinan awal musim ini, tetapi lebih karena kebutuhan tim akibat badai cedera.
“Baik itu 3-4-3 atau 3-5-2, menentukan formasi adalah satu hal, tetapi bagaimana Anda ingin bermain dalam formasi itu adalah hal lain," kata Buckingham.
“Bukan hanya dengan bola, tetapi bagaimana Anda menekan, bagaimana Anda bertahan dalam blok, apa yang ingin Anda lakukan dari posisi rendah, dan kemudian saat Anda masuk ke lini tengah dan sepertiga akhir, ada banyak hal yang harus dilakukan."
“Menjelang pertandingan ini, kami berlatih selama satu hari di lapangan dan ada godaan untuk mengubah formasi, tetapi dengan banyaknya detail yang harus kami lakukan, saya merasa itu bukan cara yang tepat untuk memulai melawan tim yang sedang berada di posisi mereka saat ini."
“Yang kami tahu adalah kami memiliki waktu seminggu penuh menjelang pertandingan berikutnya, jadi itu memberi kami kesempatan dan pilihan jika kami ingin melakukannya, untuk meluangkan waktu guna melakukannya dengan benar.”