Ayah-Ibu Bercerai Sejak Kecil, Begini Cerita Pemain Keturunan Indonesia: Saya Harus...

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:18 WIB
Ayah-Ibu Bercerai Sejak Kecil, Begini Cerita Pemain Keturunan Indonesia: Saya Harus...
Lyfe Oldenstam salah satu pemain keturunan Indonesia yang layak disorot [Instagram].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lyfe Oldenstam salah satu pemain keturunan Indonesia yang layak disorot. Di usia masih sangat muda, 17 tahun, ia sudah bermain reguler di tim U-19 Ajax.

Pada musim ini, Lyfe sudah memainkan 5 pertandingan bersama Ajax U-19. Terbaru, ia dipanggil oleh Adil Ramzi untuk memperkuat tim U-18 Belanda.

Dikutip dari laman resmi KNVB, Oldenstam masuk dalam 18 pemain pra seleksi tim U-18 Belanda di bawah pelatih Adil Ramzi.

Ke-18 pemain, termasuk Lyfe Oldenstam nantinya akan bertanding melawan Prancis (16/11) dan Turki (19/11).

Baca Juga: Ogah Didahului PSSI, Belanda Pagari Pemain Keturunan Indonesia

Pemain keturunan, Lyfe Oldenstam dapat kontrak dari Ajax Amsterdam. (Instagram/@lyfe.32)
Pemain keturunan, Lyfe Oldenstam dapat kontrak dari Ajax Amsterdam. (Instagram/@lyfe.32)

Bagi Lyfe ini jadi kali pertama ia dipanggil masuk ke tim U-18 Belanda. Sebelumnya ia beberapa kali bermain di tim U-16 dan U-17.

Lyfe memiliki garis keturunan Indonesia dari sang ibu. Bahkan disebutkan, kakek dari Oldenstam berasal dari Jakarta.

Namun ada satu cerita sedih di balik latar belakang keluarganya. Ayah dan ibu Lyfe diketahui sudah bercerai sejak ia masih sangat muda.

Di usia sangat muda, tiap harinya, Lyfe harus berpindah rumah, rumah ayah dan ibunya. Seringkali dia berada di Amsterdam pada pukul 08:15 pagi.

Setelah itu ia bersekolah dan berlatih di De Toekomst. Terkadang ia baru pulang ke rumah pada pukul 20:30 malam waktu setempat.

Baca Juga: Gagal di Indonesia, Radja Nainggolan Dirumorkan Pindah ke Negeri Api

Hal ini diutarakan sang ayah kepada Ajaxshowtime seperti dilansir dari Suara.com, Rabu (30/10).

"Yang selalu dia lakukan tiap pagi, dia selalu bangun saat semua orang masih tertidur dan pergi menemui ibunya. Di sana dia mandi, berganti pakaian dan pergi ke sekolah. Itu rutinitasnya. Aku tidak perlu membangunkannya," kata ayah Lyfe.

Sementara sang ibu menganggap putranya itu sudah sangat bertanggung jawab sebagai seorang pesepak bola. Meski diakui sang ibu, Lyfe cukup sulit membagi waktu sekolah dan berlatih sepak bola.

"Saya pikir dia bisa melakukan apapun jika dia memberikan kemapuan terbaik. Dia saat ini sedang fokus belajar, tapi dia punya satu tujuan, jadi pemain sepak bola profesional," kata ibu Lyfe.

Meski ayah dan ibu Lyfe bercerai, keduanya sangat memperhatikan perkembangan sang anak. Ibu Lyfe yang diketahui punya kakek dari Jakarta mengatakan sang anak juga bisa dimainkan di lapangan tengah.

"Sekarang dia beramin di lini tengah. Dia punya visi bermain sangat jelas. Selain itu, menurut ayahnya, dia sangat hebat di lapangan tengah. Dia pemain yang bisa mengubah keadaan saat dimasukkan ke lapangan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI