2 Pemain Keturunan Dilarang FIFA Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kenapa?

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:20 WIB
2 Pemain Keturunan Dilarang FIFA Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kenapa?
Pemain keturunan Indonesia, Ryan Flamingo dikabarkan tak akan bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam waktu dekat meskipun bisa dinaturalisasi. [Dok. Instagram/Ryan Flamingo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

FIFA diketahui memperbolehkan seorang pemain yang bahkan tak memiliki keturunan dari negara yang ingin dia bela untuk dinaturalisasi.

Namun syaratnya, pemain tersebut harus tinggal setidaknya lima tahun berturut-turut di negara barunya itu sebelum bisa membela tim nasional.

Opsi itu pernah diambil Marc Klok, gelandang Persib Bandung yang mempunyai kendala dalam pembuktian darah Indonesia-nya kepada FIFA.

Klok harus menunggu lima tahun untuk kemudian menjalani debut di laga resmi Timnas Indonesia pada Juni 2022.

Selain Ryan Flamingo, satu pemain keturunan lain yang dipastikan juga tak bisa membela Timnas Indonesia dalam waktu dekat akibat terbentur aturan FIFA adalah Mauresmo Hinoke.

Penyerang berusia 20 tahun ini menjadi salah satu sosok yang direkomendasikan pelatih Indra Sjafri untuk dinaturalisasi demi memperkuat Timnas Indonesia U-20.

Namun belakangan, proses naturalisasinya terkendala karena diketahui garis keturunan Indonesia berasal dari buyut alih-alih maksimal kakek atau neneknya.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, menyatakan pada 29 September 2024 bahwa proses naturalisasi Hinoke tidak dapat dilanjutkan. Ia menyarankan agar konfirmasi lebih lanjut dilakukan kepada Badan Tim Nasional (BTN) atau PSSI terkait kelanjutan proses tersebut.

Di atas kertas, Timnas Indonesia tidak mengalami kerugian apapun perihal fakta Ryan Flamingo dan Mauresmo Hinoke tak bisa memperkuat Garuda dalam waktu dekat.

Baca Juga: Adiknya Pilih Timnas Indonesia, Gelandang AC Milan: Ini Unik!

Namun di sisi lain, fakta ini membuat Timnas Indonesia kehilangan dua pemain keturunan potensial yang bisa saja tenaganya dapat meningkatkan level skuad Garuda dalam waktu singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI