Infografis
Suara.com - Bisakah pemain keturunan milik FC Groningen, Robin Kelder, menjadi partner atau duet Thom Haye di lini tengah Timnas Indonesia?
Nama Robin Kelder tengah menjadi perbincangan usai dirinya diwawancarai oleh YouTuber yang kerap membahas pemain keturunan, Yussa Nugraha.
Dalam wawancaranya itu, pemain FC Groningen U-21 tersebut mengaku mengikuti perkembangan Timnas Indonesia.
Tak hanya sekadar mengikuti sepak terjang skuad Garuda, Robin Kelder juga mengaku dirinya tertarik berseragam Merah Putih.
Baca Juga: 2 Pemain Jepang yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia: Ada Rekan Calvin Verdonk
“Tentunya aku ingin itu (membela Timnas Indonesia), tentu (terbuka),” kata pemain berusia 19 tahun tersebut.
Diketahui, pemain keturunan Jakarta itu berposisi asli sebagai gelandang bertahan. Namun belakangan dirinya lebih banyak dimainkan sebagai bek tengah.
Jika dinaturalisasi, maka Robin Kelder nantinya hanya akan membuat lini belakang Timnas Indonesia menumpuk, mengingat banyaknya bek tengah di kubu skuad Garuda saat ini.
![Pemain keturunan Indonesia milik FC Groningen U-21, Robin Kelder. [Dok. Instagram/@fcgopleiding]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/25/49075-pemain-keturunan-indonesia-milik-fc-groningen-u-21-robin-kelder.jpg)
Alhasil, besar kemungkinan kapten FC Groningen U-21 ini akan bermain di pos gelandang bertahan karena minimnya pemain keturunan di pos itu.
Andai nantinya Robin Kelder dinaturalisasi dan ditempatkan di pos gelandang bertahan, bisakah dirinya menjadi partner atau duet Thom Haye?
Baca Juga: Respons PSSI usai Didesak agar Pindah Konfederasi, Pilih Tetap Setia ke AFC?
Alternatif Jairo Riedewald?
Sebagai informasi, pos gelandang bertahan di Timnas Indonesia saat ini hanya diisi dua pemain saja, yakni Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On.
Nama terakhir bahkan bukanlah pemain yang berposisi asli gelandang bertahan, melainkan seorang bek kiri.
Karenanya, banyak yang menilai Robin Kelder layak dinaturalisasi dan mengisi pos gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Apalagi Robin Kelder mengaku bahwa dirinya memang seorang gelandang bertahan murni yang terinspirasi dari gelandang milik Manchester City, Rodri.
“Aku bermain di gelandang bertahan atau bek tengah. (Tapi posisi favorit) saya pikir (di) lini tengah,” ujar Robin Kelder.
Robin Kelder menyukai posisi lini tengah atau gelandang bertahan karena dia senang berduel dengan lawan.
“Aku adalah seseorang yang menyukai duel dan jika saya bermain gelandang bertahan, aku akan sering berada di situasi banyak berduel,” lanjutnya.
Kemampuannya dalam berduel ini pun bisa menjadikan Robin Kelder sebagai alternatif Jairo Riedewald yang tak kunjung dinaturalisasi.
Ia bisa menjadi alternatif karena usianya yang masih muda dan punya fisik mumpuni, berbeda dengan Jairo Riedewald yang kerap diterpa cedera dalam kariernya.
“Aku pikir aku pemain yang sangat kuat secara fisik di lapangan, jadi aku punya daya juang yang kuat dan aku bagus dalam duel. Dan aku pikir, aku juga cukup tenang dengan kontrol bola dan bermain simpel ,” tambahnya.
Meski punya kehebatan dalam berduel, Robin Kelder mengakui dirinya masih memiliki kekurangan dalam melepaskan operan.
“Aku ingin lebih bagus lagi dalam dribel juga lebih pasti dalam passing (mengoper),” pungkasnya.
Meski punya kekurangan dalam hal mengoper, kelemahan ini bisa saja ditutupi oleh Thom Haye yang punya kecakapan dalam mengatur tempo permainan.
Alhasil, Robin Kelder bisa saja menjadi partner atau duet Thom Haye, terutama saat Timnas Indonesia memilih bermain bertahan di laga-laga tertentu.
Dengan kekuatan Robin Kelder dalam berduel dan visi Thom Haye, maka Timnas Indonesia bisa memanfaatkan kombinasi keduanya untuk mencetak gol serangan balik dengan mudah.
(Felix Indra Jaya)
