Suara.com - Andai Ramadhan Sananta bergabung dengan Tokyo Verdy, ada beberapa kerugian yang bisa muncul dan perlu dipertimbangkan.
Sebagai informasi, Ramadhan Sananta baru saja memberikan bocoran bahwa dia dilirik oleh salah satu tim di Asia.
Sananta memberikan bocoran jika tim tersebut berasal dari negara yang akan dilawan timnas Indonesia.
Terdekat, skuad Garuda akan menjamu Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 dan 19 November mendatang.
Baca Juga: Minim Menit Bermain di Klub, Berapa Nilai Pasar Pratama Arhan Terkini?
Kemungkinan, tim dari dua negara tersebutlah yang tengah mengincar tanda tangan Ramadhan Sananta.
Namun, yang paling mungkin adalah Jepang karena salah satu pemain timnas Indonesia yaitu Pratama Arhan pernah main di J League 2 tepatnya di Tokyo Verdy.
Jika Ramadhan Sananta bergabung dengan Tokyo Verdy, ada beberapa potensi kerugian yang mungkin terjadi.
1. Susah Tembus Tim Utama
Pertama, Sananta bisa mengalami kesulitan mendapatkan tempat di tim utama, mirip dengan yang dialami Pratama Arhan.
Baca Juga: Dua Bocah di Becak pada Foto Ini Kini Main di Liga Jepang, Kirim Kode Mau Bela Timnas Indonesia
Arhan hanya bermain dua kali selama di sana, yang menunjukkan bahwa persaingan ketat bisa menghalangi peluang Sananta untuk tampil secara reguler.
2. Performa Menurun
Kedua, minimnya kesempatan bermain bisa berdampak negatif pada performa Sananta.
Kurangnya menit bermain berpotensi menurunkan ritme permainan dan kemampuan Sananta untuk berkembang.
Hal ini penting karena pemain yang jarang tampil sering kali sulit menjaga konsistensi performa mereka.
3. Peluang Dipanggil Timnas Indonesia Makin Tipis
Ketiga, jika Sananta gagal mendapatkan tempat di Tokyo Verdy dan performanya menurun, peluangnya untuk dipanggil ke timnas Indonesia juga bisa menurun.
Timnas membutuhkan pemain yang terus bermain di level kompetitif, dan jika Sananta tidak menunjukkan performa seperti yang ia tunjukkan bersama Persis, ia bisa kesulitan masuk skuad timnas di masa mendatang.
Kontributor : Imadudin Robani Adam