Suara.com - Kelicikan Bahrain sudah menyebar ke 'telinga' sepak bola Asia. Kabanyakan negara pasang mode waspada saat lawan Bahrain. Hal ini menyusul peristiwa imbang antara Timnas Indonesia dan Bahrain pada jeda internasional Oktober 2024 menyisakan polemik berbau kecurangan. Aksi wasit yang kontroversial dalam pertandingan tersebut membuat skuad Garuda merasa dirugikan.
Ketidakpuasan publik Indonesia terhadap keputusan wasit memicu gelombang protes di media sosial. Tekanan terhadap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pun tak terelakkan. Menanggapi hal ini, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) justru mengajukan permintaan mengejutkan.
BFA meminta agar pertandingan tandang mereka di Indonesia dipindahkan ke tempat netral. Alasannya?
Ancaman terhadap keselamatan tim dari para suporter Indonesia.
Klaim ini sontak memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk media-media di kawasan Asia.
Media Korea Selatan, Sport Chosun, misalnya, menyoroti potensi konflik kepentingan dalam kasus ini.
Mengingat Presiden AFC saat ini berasal dari Bahrain, ada kekhawatiran bahwa keputusan akhir akan menguntungkan negara tersebut.

Senada dengan Sport Chosun, media-media di Irak dan China juga turut menyuarakan kritik.
Mereka menilai permintaan Bahrain tidak berdasar dan justru merugikan tuan rumah.
Baca Juga: Ditanya Naturalisasi Jairo Riedewald dan Miliano Jonathans, Ekspresi Sekjen PSSI Jadi Sorotan
Bahkan, media China, Zuqiu Bao, memberikan peringatan serius kepada Federasi Sepakbola China (CFA).