Suara.com - Pertemuan Timnas Indonesia vs Jepang berpotensi menjadi pertarungan taktik skema permainan dengan tiga bek.
Timnas Indonesia bakal melakoni laga Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia selanjutnya melawan Jepang, Jumat (15/11/2024) malam WIB.
Pertemuan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tersebut bakal menjadi ajang adu taktik antara Shin Tae-yong dengan Hajime Moriyasu.
Sebetulnya Moriyasu lebih sering menerapkan skema empat bek, tapi mulai dari menghadapi China dan Bahrain pada September lalu, taktik itu diubah.
Baca Juga: Bikin Heboh ASEAN! Maarten Paes Penuhi Syarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Jepang mengubah formasinya menjadi 3-4-3, persis seperti Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Namun berbedanya, Moriyasu mengganti dua wing-back dengan seorang pemain sayap atau winger yang punya kemampuan berlari cepat dan insting menyerang kuat.
Dalam empat laga terakhir, Jepang memasang Ritsu Doan sebagai wing-back kanan dan Kaoru Mitoma sebagai wing-back kiri.
Formasi ini mengakomodir serangan Jepang dari sisi sayap, sekaligus membuat mereka selalu menang jumlah pemain di lini tengah.
Perbedaan Taktik 3 Bek Timnas Indonesia
Baca Juga: Mumpung Masih Main di Belanda U-21, 3 Pemain Keturunan Ini Harus Segera Diproses PSSI
Berbeda dengan Jepang, penggunaan skema tiga bek ini cenderung lebih dimaksimalkan untuk mendapat kekuatan tambahan saat bertahan.
Dalam mode bertahan, Timnas Indonesia menerapkan struktur blokpress 5-4-1 dari formasi awal 3-4-3. Struktur blokpress ini bertujuan menyulitkan lawan dalam melakukan build-up serangan.
Sementara di fase build up serangan Timnas Indonesia, skema tiga bek ini bertujuan untuk memenangkan jumlah dengan 1 pemain lawan yang melakukan pressing.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia hampir selalu memulai permainan dengan kombinasi operan pendek dari penjaga gawang.
Pertarungan Taktik 3 Bek yang Berbeda Tujuan
Dengan kata lain, pertarungan skema tiga bek Timnas Indonesia dengan Jepang nanti punya tujuan berbeda dari masing-masing tim.
Timnas Indonesia menerapkan skema tiga bek demi menjaga keseimbangan saat bertahan, sedangkan Jepang memaksimalkan skema tiga bek untuk benar-benar menguasai permainan sampai akhir dengan serangan intens.
Kontributor: Aditia Rizki