Suara.com - Membandingkan kualitas Thomas Poll dan Pratama Arhan, dua bek kiri muda yang bisa saja bersaing untuk menembus posisi starter di Timnas Indonesia.
Nama Thomas Poll belakangan menjadi perbincangan setelah dirinya diwawancarai oleh YouTuber yang bisa mengulas pemain keturunan, Yussa Nugraha.
Dalam wawancaranya bersama Yussa Nugraha, Thomas Poll mengakui bahwa dirinya tertarik membela Timnas Indonesia.
Meski tertarik untuk dinaturalisasi dan berseragam Merah Putih, pemain milik SC Cambuur itu ternyata belum dihubungi oleh PSSI.
Baca Juga: 3 Bek Timnas Terancam Absen, Akankan STY Akhirnya Panggil Elkan Baggott?
“Saya belum dihubungi {PSSI). tentu saya terbuka {membela Timnas Indonesia}. Itu adalah hal yang bagus," ujar Thomas Poll kepada Yussa Nugraha.
Jika PSSI menaturalisasi bek kiri berusia 23 tahun itu, maka stok bek kiri Timnas Indonesia akan menumpuk.
Saat ini, sudah ada empat bek kiri di skuad Garuda yakni Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Pratama Arhan.
Meski begitu, Thomas Poll bisa saja dilirik PSSI untuk jangka panjang. Pasalnya, Calvin Verdonk dan Shayne telah berusia 27 tahun dan 26 tahun, kemudian Nathan banyak bermain di gelandang.
Jika dinaturalisasi, maka pesaing Thomas Poll di masa depan adalah Pratama Arhan. Lantas, bagaimana kualitas kedua pemain itu?
Baca Juga: Selebgram Bahrain yang Hina Lagu Kebangsaan Akan ke Indonesia, Mau Cari Bukti Tidak Aman?
Thomas Poll Unggul?
Berbicara soal kualitas atau statistik dalam permainan, maka perbandingan ini erat dengan banyaknya penampilan kedua pemain tersebut.
Untuk poin ini, Thomas Poll jelas unggul ketimbang Arhan, mengingat eks bek Almere City merupakan starter di SC Cambuur.
Status itu berbeda dengan Arhan yang jarang mendapat kesempatan bermain di klubnya saat ini, Suwon FC.
Bukan tanpa alasan Thomas Poll bisa menjadi starter di SC Cambuur.
Hal ini tak lepas dari catatannya bersama klub kasta kedua Belanda atau Eerste Divisie itu.
Di musim ini, Thomas Poll telah bermain sebanyak 8 kali dan mencetak 1 gol. Tak hanya berkontribusi dengan gol, ia juga punya statistik ‘mewah’ untuk ukuran pemain muda.
Dikutip dari Sofascore, Thomas Poll memiliki aksi bertahan apik dengan membuat 0,8 intersep, 1,9 tekel, 0,9 sapuan, dan memenangkan 3,6 duel per laga di musim ini.
Tak hanya apik dalam bertahan, Thomas Poll juga andal dalam menyerang yang dibuktikan dengan satu golnya, 25,9 operan akurat per laga dan rata-rata melepaskan 1,4 tembakan per laga.
Bagaimana catatannya bisa dibandingkan Arhan? Agar perbandingan ini terasa adil, maka ada baiknya melihat catatan eks bek PSIS Semarang itu di Piala Asia 2023 lalu.
Di Piala Asia 2023 lalu, Arhan membuat 0,7 intersep per laga, 1,7 sapuan per laga, 2,3 tekel per laga, dan memenangkan 3 duel per laga.
Di atas kertas, catatan Arhan lebih baik karena ia hanya tampil 3 laga di Piala Asia 2023 ketimbang Thomas Poll yang memainkan pertandingan lebih banyak sehingga statistiknya terlihat minim.
Terlepas dari perbandingan ini, kecil kemungkinan Thomas Poll dinaturalisasi mengingat melimpahnya stok bek kiri di Timnas Indonesia.
(Felix Indra Jaya)