Suara.com - Siapa ibu Thomas Poll? Pemain keturunan Bogor yang bermain di Belanda dan sempat diduga memiliki darah Malaysia. Kini dia ingin bela Timnas Indonesia.
Nama Thomas Poll menjadi perbincangan usai dirinya melakoni wawancara dengan YouTuber yang bisa mengupas pemain keturunan Indonesia, Yussa Nugraha.
Dalam wawancaranya itu, pemain yang bermain untuk SC Cambuur tersebut mengaku memiliki darah Indonesia dari kakek pihak sang ayah.
“Kakek saya sudah meninggal. Dia pindah ke Belanda saat berusia 2 tahun pada 1948. "Jadi [darah Indonesia] dari sisi keluarga ayah saya. Saya ada darah Indonesia," kata Thomas Poll.
Baca Juga: Selebgram Bahrain yang Hina Lagu Kebangsaan Akan ke Indonesia, Mau Cari Bukti Tidak Aman?
“Jadi, untuk saya, saya itu seperempat Indonesia," lanjutnya dikutip dari kanal YouTube Yussa Nugraha.
Sejatinya, Thomas Poll sempat tak percaya ia memiliki darah Indonesia karena wajahnya yang ‘Bule’, tak seperti wajah-wajah orang Indonesia atau Asia.
“Jadi baru-baru inilah orang-orang tahu bahwa saya punya darah Indonesia," tambah pemain berusia 23 tahun tersebut.
Karena darah Indonesia didapat dari pihak ayah, maka muncul dugaan bahwa wajah ‘Bule’-nya didapatkan dari sang ibu. Lantas, siapakah ibu Thomas Poll?
Dukung Sang Anak Berkarier
Baca Juga: 3 Pemain BRI Liga 1 2024 yang Terancam Dicoret Shin Tae-yong Jelang Lawan Jepang
Dilansir dari laman Mijn Hogeland, orang tua Thomas Poll bernama Ivo (ayah) dan Mandy (ibu). Ia juga memiliki saudara perempuan bernama Livia.
Sayangnya, tak ada informasi lengkap mengenai kedua orang tuanya. Hanya saja, orang tuanya menjadi sosok yang paling mendukung karier Thomas Poll sebagai pesepak bola.
Dalam wawancaranya bersama Omroep Het Hogeland, Thomas Poll menceritakan bagaimana keluarganya mendukung kariernya sebagai pesepak bola
“Saya tahu bahwa saya ingin bermain sepak bola di level tertinggi. Beruntung saya memiliki ayah yang mendukung saya,” kata Thomas Poll.
Thomas Poll mengaku bahwa sang ayah selalu memfasilitasinya untuk bisa menjadi pesepak bola. Bahkan, sang ayah selalu hadir di sesi latihan yang dilakoninya di level klub.
“Ayah saya adalah fans terbesar saya. Dia orang yang penting dalam pilihan saya menjadi pesepak bola profesional,” imbuh Thomas Poll.
“Dia tidak pernah menekan saya, tapi melatih saya secara positif. Dia selalu ada saat sesi latihan dan pertandingan dan dia juga memastikan saya bisa ikut kamp latihan,” pungkasnya.
Masih dari sumber yang sama, Thomas Poll memulai kariernya di klub amatir di Amsterdam, yakni OSV.
Tapi kedua orang tuanya memutuskan pindah ke utara Groningen. Dari sinilah bakat Thomas Poll tercium saat dirinya bermain di VV Eenrum dan VV Winsum.
Di VV Winsum, talentanya menarik atensi Federasi Belanda (KNVB) di bidang bakat muda. Tak mengherankan, bakatnya itu membuatnya mendapat trial di FC Groningen pada usia 14 tahun.
Usai masuk akademi FC Groningen, talenta Thomas Poll makin terasah, di mana ia menjadi andalan di tim U-15, U-17, dan U-19.
Kiprah apiknya di akademi lantas membuat Thomas Poll debut sebagai starter di Eredivisie musim 2019/2020.
Usai membela FC Groningen, Thomas Poll ditebus Almere City, di mana ia berhasil membawa tim yang kini dibela Thom Haye itu promosi ke Eredivisie.
Tapi usai Almere City promosi, Thomas Poll justru dipinjamkan ke SC Cambuur pada musim panas 2023 dan kemudian dilepas secara gratis pada musim panas 2024 kemarin.
(Felix Indra Jaya)