Sejarah AFC, Benarkah Berat Sebelah ke Bahrain?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 18:52 WIB
Sejarah AFC, Benarkah Berat Sebelah ke Bahrain?
Bahrain tidak mau bertanding lawan timnas Indonesia di Indonesia. (Instagram/@bahrainnt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengupas sejarah berdirinya AFC, Konfederasi Sepak Bola Asia yang dicap pendukung Timnas Indonesia berat sebelah ke Bahrain.

AFC menjadi sorotan belakangan ini karena dianggap menguntungkan Bahrain dan ‘menganaktirikan’ Timnas Indonesia.

Hal ini bermula dari surat protes yang dikirim PSSI terkait wasit Ahmed Al Kaf di laga kontra Bahrain mendapat penolakan dari AFC.

Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) berbicara dengan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman bin Ibrahim al-Khalifa (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Qatar dan Lebanon di Stadion Lusail di Lusail, sebelah utara Doha pada 12 Januari 2024.HECTOR RETAMAL / AFP
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) berbicara dengan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman bin Ibrahim al-Khalifa (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Qatar dan Lebanon di Stadion Lusail di Lusail, sebelah utara Doha pada 12 Januari 2024.HECTOR RETAMAL / AFP

Tak berselang lama, Bahrain memberikan surat permohonan ke AFC agar laga melawan Timnas Indonesia dipindahkan venuenya karena adanya ancaman dari pendukung skuad Garuda.

Baca Juga: Pratama Arhan Tinggalkan Korea Selatan Gabung Semen Padang?

Siapa sangka, permohonan Bahrain ini malah mendapat respon dari AFC yang mengatakan akan mempertimbangkan permohonan itu usai menggelar diskusi dengan FIFA dan juga PSSI.

Karena beda perlakuan yang diterima kedua tim, AFC pun disebut berat sebelah ke Bahrain. Bahkan, banyak netizen Indonesia mengaitkannya dengan kewarganegaraan Presiden AFC.

Presiden AFC saat ini, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, diketahui berasal dari Bahrain. Karenanya, ada dugaan bahwa Bahrain memang dianakemaskan oleh AFC.

Tapi benarkah Bahrain dianakemaskan AFC? Untuk menjawabnya, tak ada salahnya melihat sejarah induk sepak bola Asia tersebut. Berikut rangkumannya.

Didirikan di ASEAN, Untungkan Timur Tengah?

Baca Juga: Miliano Jonathans: Pintu Saya Terbuka untuk Dinaturalisasi Timnas Indonesia

AFC atau Konfedersi Sepak Bola Asia pertama kali dibentuk pada 8 Mei 1954 di Manila, Filipina. Ada 13 negara yang berstatus sebagai pendiri AFC, di mana tak ada negara-negara Timur Tengah.

Ke 13 negara itu antara lain Indonesia, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam, Afghanistan, Taiwan, Hong Kong, India, Israel, Jepang, Korea Selatan, dan Pakistan.

Setelah terbentuk, banyak negara-negara Asia mulai bergabung dan kemudian membuat AFC berisikan 47 negara anggota.

47 negara anggota ini terbagi dalam lima federasi, yakni Asia Barat (WAFF), Asia Tengah (CAFA), Asia Selatan (SAFF), Asia Timur (EAFF), dan Asia Tenggara (ASEAN).

Setelah dua tahun terbentuk, AFC menggelar turnamen perdananya yakni Piala Asia 1956 di Hong Kong, di mana Korea Selatan keluar sebagai juara edisi pertama ajang empat tahunan itu.

Sejak resmi berdiri, tercatat sudah ada 11 sosok yang menjabat sebagai Presiden AFC. Sosok pertama yang mengisi pos itu Lo Man-kam yang berasal dari Hong Kong.

Di awal berdiri, Presiden AFC lebih banyak berasal dari Hong Kong, yakni diawali Lo Man-kam pada 1954 dan diakhiri Chan Nam-cheong pada 1958.

Setelah itu, Presiden AFC berasal dari negara-negara lainnya seperti Malaysia, Iran, Qatar, China, dan kini berasal dari Bahrain.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI