Suara.com - Salah satu media Arab membuat ulasan mengenai ketakutan federasi sepak bola Bahrain untuk melakoni laga tandang melawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024.
Namun dalam ulasan itu, media Arab tersebut menyamakan ketakutakan Bahrain dengan pembunuhan terhadap bek Kolombia, Andres Escobar.
"Kegilaan yang terjadi (di sosial media) jika kita dapat gambarkan mengingatkan saya pada kejadian menyakitkan pada 1994, ketika pemain internasional Kolombia Andreas Escobar ditembak mati di kota Medelin," tulis media Arab, halalkhalij seperti dilansir Suara.com, Jumat (18/10/2024).
"Sebuah kesalahannya mencetak gol ke gawang tim nasional sendiri saat melawan Amerika Serikat membuatnya terbunuh," sambung media Arab itu.
Baca Juga: AFC Tanggapi Serius Ketakutan Bahrain, Publik: Omong Kosong!
Dalam ulasannya media Arab itu bersandar pada klaim pihak Bahrain bahwa sejumlah pemain mereka mendapat serangan di sosial media, hingga ancaman pembunuhan.
Media itu bahkan di akhir artikelnya mendesak pihak federasi sepak bola Asia untuk mengambil sikap serius dan menuliskan jangan sampai insiden Escobar kembali terjadi.
"Keselamatan para pemain kami adalah tanggung jawab federasi kami dan federasi kontinental harus mengambil sikap serius mengenai apa yang terjadi. Kami tidak ingin insiden Escobar terulang," tulis media Arab itu.
Membandingkan hujatan netizen di sosial media kepada Bahrian dan wasit Ahmed Al Kaf dengan insiden Escobar oleh media Arab ini sangat tidak masuk akal.
Terdapat banyak faktor perbedaan besar dari keduanya. Media Arab itu dalam ulasannya tidak menyinggung sebab musabab mengapa Escobar hingga ditembak mati.
Baca Juga: Menang Tipis, Pemain China Sesumbar Kualitasnya di Atas Pemain Naturalisasi Indonesia
Andres Escobar ditembak mati karena berkaitan dengan kartel judi sepak bola. Escobar juga tewas di negaranya sendiri, bukan saat ia membela Kolombia di Amerika Serikat.
Sedangkan yang terjadi pasca hasil imbang 2-2 Bahrain vs Timnas Indonesia ialah ketidakpuasaan publik karena kinerja wasit Ahmed Al Kaf yang dituding lebih menguntungkan tuan rumah.
Selain itu, pihak PSSI lewat Exco Arya Sinulingga sudah tegaskan bahwa Indonesia selalu menyambut tamu internasional dengan ramah dan menjaga keamanan.
"Kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti Bahrain," kata Arya Sinulingga.
"Karena bangsa kita ini, bangsa Indonesia, bangsa yang ramah terhadap tamu. Jadi, kita pasti membuat kenyamanan bagi mereka," ujarnya.