Suara.com - Sekjen Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA), Rashid Al-Zoubi tetap akan memaksa AFC dan FIFA untuk memindahkan venue pertandingan leg kedua melawan timnas Indonesia.
PSSI-nya Bahrain tersebut mengatakan akan mengirimkan laporan dengan bukti-bukti yang ada demi laga timnas Indonesia digelar di tempat netral.
"FA Bahrain dalam proses mengirimkan surat resmi ke AAFC dan FIFA untuk mengklarifikasi semua keadaan yang terjadi," ucap Rashid dikutip dari An Nahar.
"Kami akan melaporkan apa yang kami alami setelah pertandingan disertai bukti-bukti," sambungnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Panggil Justin Hubner untuk Lawan Jepang dan Arab Saudi
Menurut petinggi PSSI-nya Bahrain, suporter Indonesia telah menyerang mereka yang bisa dianggap dengan ancaman pembunuhan.
"Kami menjadi sasaran suporter IIndonesia yang setara dengan pembunuhan. Situs resmi kami hingga akun media sosial terkena serangan siber," beber Rashid.
"Di dalamnya terdapat kata-kata cabul, caci maki, hinaan hingga ancaman pembunuhan. Sekarang prioritas kami adalah menjaga keselamatan seluruh anggota tim," imbuhnya.
Adapun reaksi fans timnas Indonesia muncul gara-gara skuad Garuda dirugikan ketika menghadapi Bahrain pada 10 Oktober 2024 lalu.
Timnas Indonesia sejatinya sudah unggul 2-1 atas Bahrain. Namun, wasit justru memberikan tambahan waktu, padahal injury time sudah habis.
Baca Juga: Harapan Singkat Erick Thohir untuk Timnas Indonesia U-17
Wasit tidak menghentikan laga dan lanjut tiga menit hingga Bahrain akhirnya mencetak gol penyeimbang. Setelah itu, baru wasit meniup peluit panjang.
Pada akhirnya keputusan wasit memicu reaksi keras dari netizen Indonesia karena kemenangan timnas Indonesia seakan dirampok oleh wasit yang memihak Bahrain.