Jejak Kriminal Ayah Striker 190 Cm Berdarah Semarang yang Dirumorkan Dinaturalisasi

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 17 Oktober 2024 | 21:21 WIB
Jejak Kriminal Ayah Striker 190 Cm Berdarah Semarang yang Dirumorkan Dinaturalisasi
Jejak Kriminal Ayah Striker 190 Cm Berdarah Semarang yang Dirumorkan Dinaturalisasi [Tangkap layar Instagram
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Striker 190 cm yang punya darah Semarang sempat dirumorkan dinaturalisasi. Ialah Tim Waterink pemain yang dimaksud.

Tim Waterink pada awal tahun ini sempat digadang-gadang bakal dinaturalisasi oleh PSSI untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

Tim terbilang striker subur. Postur tubuhnya yang ideal membuat Tim sangat piawai untuk membobol gawang lawan.

Di musim ini saja, Tim sudah mencetak 4 gol dari 7 pertandingan di kasta ketiga Liga Belanda. Ya, Tim saat ini bermain di klub De Treffers.

Baca Juga: 3 Bek Dunia yang Bisa Jadi Tandem Mees Hilgers

Tim Waterink Saat Berseragam De Treffers. (instagram.com/dann_stnt)
Tim Waterink Saat Berseragam De Treffers. (instagram.com/dann_stnt)

Karier Tim terbilang merosot di usainya yang sudah menginjak 27 tahun. Ia mengawali karier di Vitesse pada 2015. Saat itu ia satu tim dengan striker China yang bobol gawang Maarten Paes, Zhang Yuning.

Ia kemudian pindah ke NEC dan satu tim dengan pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen. Pada 2016, ia pindah ke FC Groningen.

Selain kariernya yang merosot di usia emas hingga harus main di kasta ketiga, ada satu fakta menyesakkan lain soal latar belakang keluarga Tim Waterink.

Tim adalah anak dari mantan bek klub Jerman, Arminia Bielefeld, Thijs Waterink. Sang ayah menikahi seorang wanita yang punya ibu kelahiran Semarang, Jawa Tengah.

Nah sosok sang ayah rupanya sempat tersandung kasus judi bola. Thijs Waterink seperti dilansir dari Reuters pada 2015 divonis bersalah skandal pengaturan skor.

Baca Juga: Perwakilan KNVB Bikin Heboh usai Lempar Kode Soal Ole Romeny, Gabung Timnas Indonesia?

Saat itu, federasi sepak bola Jerman, DFB menghukum Thijs Waterink terlibat pengaturan skor saat main di Paderborn.

Parahnya lagi ayah Tim Waterink saat itu menjadi kapten Paderborn. DFB menyebut Thijs bersalah atas 'perilaku tak sportif dan korupsi pasif'

Thijs dinyatakan bersalah karena menerima uang sebesar 10 ribu euro dari orang tak dikenal sebelum laga melawan Hamburg SV di DFP Pokal.

Saat itu Paderborn menang 4-2 atas Hamburg. Dari hasil penyelidikan pertangan itu diatur oleh Robert Hoyzer dan pemain Paderborn. Diketahui aksi pengaturan skor ini melibatkan jaringan judi Kroasia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI