Suara.com - Keputusan pelatih Shin Tae-yong untuk merotasi sejumlah pemain inti saat menghadapi China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai kritik pedas. Strategi yang dianggap berisiko ini justru berbuah pahit ketika Garuda Muda harus mengakui keunggulan lawan.
Pelatih asal Korea Selatan itu berdalih bahwa rotasi pemain merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga kebugaran para pemain.
Namun, langkah tersebut dinilai terlalu berani mengingat pentingnya laga melawan China.
Eksperimen taktik Shin Tae-yong yang gagal ini pun mengundang pertanyaan besar: apakah keputusan tersebut sudah tepat?
Baca Juga: Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Terlalu Sombong, Ini Penyebabnya
Thom Haye, salah satu pemain yang dicadangkan, menjadi sorotan utama.
Pelatih beralasan bahwa kondisi fisik Haye belum prima untuk bermain sejak menit awal. Namun, banyak yang meragukan alasan tersebut, mengingat pentingnya peran Haye dalam lini belakang Timnas Indonesia.
“Memang secara strategi saja. Maksudnya Thom dimainkan sengaja pada babak kedua karena secara fisik memang kurang. Dia tidak bisa bermain 90 menit,” jelas Shin Tae-yong di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu malam.
Kekalahan dari China tentu saja membuat peluang lolos ke Piala Dunia 2026 semakin sulit.
Meski masih ada enam laga tersisa, persaingan di Grup C terbilang ketat.
Baca Juga: Kevin Diks Geram Lihat Timnas Indonesia Dirugikan Wasit saat Lawan Bahrain
Shin Tae-yong dan anak asuhnya kini dituntut untuk segera bangkit dan meraih hasil maksimal di laga-laga selanjutnya.