Suara.com - Timnas Indonesia kalah dari China. Beberapa evaluasi pun dinilai perlu dilakukan Shin Tae-yong jelang menjamu Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada November mendatang.
Timnas Indonesia takluk 1-2 dari China dalam matchday keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (17/10/2024).
Dalam pertandingan di Stadion Qingdao Youth Football, skuad Merah Putih tertinggal dua gol lebih dulu.
China membobol gawang Timnas Indonesia yang dijaga Maarten Paes lewat Behram Abduweli (21') dan Zhang Yuning (44').
Baca Juga: Jangan Ya Dek! 3 Kerugian Timnas Indonesia Gabung Oseania
Sementara Timnas Indonesia memperkecil ketertinggalan melalui Thom Haye saat waktu normal tersisa empat menit.
Hasil ini membuat Timnas Indonesia belum meraih kemenangan dalam empat laga pertamanya di Grup C. Sebelum kalah dari China, Garuda tiga kali imbang yakni kontra Arab Saudi, Australia dan Bahrain.
Kekalahan ini membuat Timnas Indonesia tetap di posisi kelima Grup C dengan tiga poin, diikuti China di urutan keenam.
Berikut setidaknya dua aspek yang perlu diperbaiki Timnas Indonesia jelang menghadapi Jepang pada 15 November mendatang.
1. Kreativitas Wajib Ditingkatkan
Baca Juga: Pemain Bahrain Dapat "Hadiah" Umrah usai Ribut-ribut dengan Timnas Indonesia dan Tahan Arab Saudi
Timnas Indonesia sangat bergantung pada Thom Haye di lini tengah.
Tanpa dia, seperti saat melawan Australia dan China, tim sering kesulitan menciptakan peluang.
Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On, yang lebih berperan sebagai gelandang bertahan, kurang efektif sebagai pengatur serangan.
2. Meningkatkan Fokus
Timnas Indonesia menargetkan poin penuh melawan Bahrain dan China di Oktober untuk memperbaiki posisi di Grup C.
Namun, mereka hanya meraih satu poin, membuat peluang lolos semakin sulit.
Salah satu kelemahan Indonesia yang terekspos saat menghadapi China adalah hilangnya fokus beberapa pemain.
Lini tengah sering kehilangan bola, sementara lini belakang ternyata tidak terlalu sigap untuk mengantisipasi serangan balik.
Kontributor : Imadudin Robani Adam