Analisis: Kekuatan Kiper Jepang Zion Suzuki, Sulit Cari Kelemahannya

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 20:40 WIB
Analisis: Kekuatan Kiper Jepang Zion Suzuki, Sulit Cari Kelemahannya
Trio bek Jepang, Koki Machida, Ko Itakura dan Taniguchi ditambah kiper Zion Suzuki jadi jaminan mutu. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi jaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akan lakoni laga berat melawan Jepang.

Partai Timnas Indonesia vs Jepang akan berlangsung pada 15 November 2024 pukul 19:00 WIB. Kemenangan jadi harga mati bagi pasukan Shin Tae-yong.

Di atas kertas akan sangat sulit untuk Ragnar Oratmangoen Cs bisa menaklukkan Jepang. Tim Samurai Jepang itu dari 4 pertandingan sudah mengoleksi 3 kemenangan dan 1 kali imbang.

Bahkan Jepang jadi tim tersubur di grup C dengan koleksi 15 gol. Selain jadi tim paling gacor mencetak gol, Jepang juga tim sedikit kebobolan. Dari 4 pertandingan, Jepang hanya keboboan 1 gol.

Baca Juga: Pemain Bahrain Ketakutan ke GBK, Suporter Timnas Indonesia: Pengecut, Takut Sebelum Bertanding

Uniknya Jepang kebobolan oleh pemiannya sendiri. Saat melawan Australia, Jepang harus puas dengan hasil imbang 1-1. Gol Australia dicetak lewat gol bunuh diri bek Jepang, Shogo Taniguchi di menit ke-56.

Catatan ini menunjukkan lini belakang Jepang sangat sulit ditembus. Trio bek Jepang, Koki Machida, Ko Itakura dan Taniguchi ditambah kiper Zion Suzuki jadi jaminan mutu.

Zion sukses jadi kiper nomor satu Jepang menggeser Keisuke Osako. Zion mulai dipercaya oleh pelatih di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebelumnya Zion di tiga pertandingan grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 bahkan tidak dipanggil oleh pelatih Hajime Moriyasu.

Zion juga sukses singkirkan kiper keturunan lain di skuat Jepang, Daniel Schmidt. Daniel ialah kiper berdarah Jerman-Jepang.

Baca Juga: Media Belanda Singgung Thom Haye: Mimpi Besar Indonesia Dapat Tiket Piala Dunia 2026 Jauh dari harapan

Zion mulai dipercaya jadi kiper nomor satu Jepang karena permainannya cukup apik dan konsisten. Kiper Parma ini boleh dibilang sangat lengkap sebagai penjaga gawang modern.

Salah satu kekuatan kiper kelahiran New Jersey itu ialah tinggi badan. Punya tinggia badan 1,90 cm, Zion sangat mudah untuk memotong bola-bola atas.

Pada tayangan Youtube Analysts Comps terlihat bagaimana Zion punya insting kuat untuk memotong bola-bola atas hasil umpan crossing dan sepak pojok lawan.

Kiper Timnas Jepang, Zion Suzuki tampil pada laga Piala Asia 2023 kontra Irak di Stadion Education City, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024) malam WIB. [HECTOR RETAMAL / AFP]
Kiper Timnas Jepang, Zion Suzuki tampil pada laga Piala Asia 2023 kontra Irak di Stadion Education City, Doha, Qatar, Jumat (19/1/2024) malam WIB. [HECTOR RETAMAL / AFP]

Menerapkan skema umpan crossing ke jantung pertahanan Jepang akan jadi sia-sia. Selain Zion, bek Koki Machida juga punya tinggi badan 1,90 cm.

Selain punya tinggi badan menjulang yang membuat mudah antisipasi bola atas, Zion juga punya reflek sangat bagus. Ia cukup percaya diri untuk one by one dengan striker lawan.

Zion juga termasuk kiper yang tak mudah ditaklukkan dengan sepakan keras luar kotak penalti. Di sejumlah laga baik level klub ataupun tim nasional, Zion dengan mudah menepis tendangan dari luar kotak penalti.

Selain itu, seperti Maarten Paes, Zion juga termasuk tipikal kiper yang bisa melakukan build up. Beberapa kali ia melakukan build up saat membela tim nasional ataupun klub.

Secara statisik seperti dikutip dari data Fotmob, Zion memiliki presentase save sebesar 74,1 persen dengan 20 kali penyelematan.

Dari tayangan Youtube Analysts Comps sangat sulit menemukan kiper ini. Faktanya di Parma ia punya catatan cleansheet 2 kali dari 7 pertandingan.

Meski begitu, kiper keturunan Nigeria-Jepang ini ternyata punya kelemahan mencolok. Beberapa gol terjadi Zion yang terlalu percaya diri.

Over confidence membuatnya beberapa kali kecolongan gol lewat aksi cerdik pemain lawan. Salah satu over confidence dari Zion ialah ia kerap maju terlalu jauh meninggalkan sarangnya, hal itu membuat pemain lawan mencetak gol manfaatkan blunder tersebut.

Selain itu, Zion cukup mudah untuk dipancing. Faktanya ia telah mengoleksi satu kartu merah bersama Parna. Selain itu, Zion lemah untuk antisipasi penalti. Sepanjang kariernya ia hanya 1 kali menggagalkan penalti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI