Suara.com - Siapa Jamarro Diks? Kakak Kevin Diks yang berposisi sebagai penyerang dan Eligible atau memenuhi syarat untuk dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia akan mendapat tambahan pemain baru seiring kabar Kevin Diks tengah menjalani proses naturalisasi.
Bek FC Copenhagen itu dipastikan akan menjalani proses naturalisasi setelah berjumpa dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.
Kehadiran pemain berusia 28 tahun itu akan menambah kekuatan Timnas Indonesia, terutama di lini pertahanannya yang sudah dihuni banyak pemain berkualitas.
Baca Juga: Usai Dicoret dan Timnas Indonesia Kalah, Ini Reaksi Eliano Reijnders
Karena Kevin Diks berposisi sebagai bek, banyak pendukung Timnas Indonesia meminta PSSI agar pemain naturalisasi selanjutnya adalah pemain yang berposisi sebagai striker atau penyerang.
Permintaan ini tak lepas dari kebutuhan skuad Garuda akan penyerang tajam karena terus bertumpu kepada dua pemain saja, yakni Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Sayangnya permintaan ini tak bisa dipenuhi begitu saja oleh PSSI, mengingat minimnya penyerang keturunan yang bersedia dinaturalisasi.
Untuk menjawab permintaan itu, PSSI tak ada salahnya melirik kakak Kevin Diks, yakni Jamarro Diks, yang diketahui merupakan pesepak bola dan berposisi sebagai striker.
Lantas, siapakah sosok Jamarro Diks itu? Apakah dirinya bisa menjadi jawaban untuk menjadi penyerang naturalisasi Timnas Indonesia?
Baca Juga: Orang PSSI Ungkap Sosok yang Ubah Kapten dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam
Layak Dinaturalisasi?
Jamarro Diks merupakan kakak Kevin Diks yang berposisi sebagai penyerang. Ia lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 24 Juni 1995 dan berusia 29 tahun, atau satu tahun lebih tua dari Kevin Diks.
Sama seperti sang adik, Jamarro memulai kiprahnya di sepak bola bersama klub VIOS Vaassen dan berlanjut di AGOVV, kemudian di Vitesse Arnhem.
Sayangnya, kiprah Jamarro tak semoncer adiknya. Saat Kevin Diks menembus tim utama Vitesse, sang kakak justru bergabung klub lokal Belanda seperti Groen Wit ’62 dan WSV Apeldoorn.
Usai membela WSV Apeldoorn, Jamarro sempat memutuskan Abroad dengan bermain di Slovakian bersama AS Trencin pada 2016.
Di mantan klub Witan Sulaeman itu, Jamarro sempat jadi andalan di ajang Kualifikasi Liga Champions dan Liga Slovakia.
Sayangnya, ia tak mendapat banyak kesempatan tampil. Tercatat Jamarro hanya tampil 7 kali tanpa sekalipun mencetak gol selama semusim di AS Trencin.
Karena kontribusinya kurang, penyerang berpostur 183 cm ini kemudian dilepas dan bergabung tim GVVVV Veenendaal yang berkiprah di kasta ketiga Belanda.
Sejak saat itu, karier Jamarro banyak dihabiskan di kasta bawah Belanda seperti kasta ketiga (Tweede Divisie), kasta keempat (Derde Divisie), dan kasta kelima (Hoofdklasse).
Di kompetisi kasta bawah Belanda itu, Jamarro tercatat membela GVVV Veenendaal, CSV Apeldoorn, Excelsior ’31, avv Columbia, dan kini bermain di RKHVV Huissen.
Dilansir dari Transfermarkt, sepanjang kariernya Jamarro tercatat tampil sebanyak 56 kali di level klub dan mencetak 11 gol serta 5 assist.
Melihat catatannya itu dan kiprahnya selama berkarier, sulit melihat Jamarro mengikuti jejak Kevin Diks untuk membela Timnas Indonesia.
Pasalnya, Jamarro bermain di kompetisi level amatir dan catatannya pun tak cukup apik. Hal ini berbanding terbalik dengan Kevin Diks yang punya kiprah lebih mentereng di sepak bola.
(Felix Indra Jaya)