Salah Pilih Pemain Keturunan? Evaluasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di 2 Laga Timnas Indonesia

Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:58 WIB
Salah Pilih Pemain Keturunan? Evaluasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di 2 Laga Timnas Indonesia
Dua pemain anyar Timnas Indonesia, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mees Hilgers dan Eliano Reijnders merampungkan petualangan pertamanya bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober ini.

Petualangan pertama dua pemain keturunan itu bersama Timnas Indonesia rampung setelah duel melawan China, Selasa (15/10) malam WIB.

Di duel melawan China itu, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan lawannya yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 2-1.

China berhasil meraih kemenangan berkat dua gol yang dicetak oleh Abdulweli Behram di menit ke-21 dan Zhang Yuning di menit ke-44.

Baca Juga: Pemain Cina: Naturalisasi Timnas Indonesia Hanyalah Kelas Dua di Asia

Sementara itu, satu gol balasan skuad Garuda baru dicetak pada menit ke-86 lewat sepakan Thom Haye yang baru masuk di babak kedua.

Kekalahan ini membuat Timnas Indonesia hanya mampu meraih total satu poin dari dua pertandingan tandang melawan Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Terlepas dari hasil tersebut, menarik untuk membahas dua pemain keturunan yang baru bergabung Timnas Indonesia, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.

Di dua pertandingan melawan Bahrain dan China, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sempat mendapatkan menit bermain dari Shin Tae-yong.

Bagaimana evaluasi terhadap penampilan dua pemain keturunan anyar tersebut? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Timnas Indonesia "Sedekah" Poin untuk China, Presiden Joko Widodo Beri Motivasi

Evaluasi Mees Hilgers

Dua pemain keturunan milik Timnas Indonesia, Mees Hilgers (kiri) dan Eliano Reijnders jelang laga kontra China. [Dok. PSSI/Timnas Indonesia]
Dua pemain keturunan milik Timnas Indonesia, Mees Hilgers (kiri) dan Eliano Reijnders jelang laga kontra China. [Dok. PSSI/Timnas Indonesia]

Di dua pertandingan melawan Bahrain dan China, Mees Hilgers mendapat kesempatan menjadi starter di lini belakang.

Saat melawan Bahrain, bek FC Twente itu melakoni debutnya dengan membentuk trio bersama Jordi Amat dan Jay Idzes.

Di laga debutnya itu, Mees Hilgers tampil solid dan mendapat rating 6,6 dari FotMob usai menunjukkan aksi defensif apik dengan membuat 2 tekel, 1 blok, 2 sapuan, dan 4 Recoveries.

Namun permainan apik ini tak berlanjut di laga kontra China. Berduet dengan Jay Idzes, Mees Hilgers sempat kecolongan usai gagal mengawal Zhang Yuning yang mencetak gol kedua China.

Karena penampilan buruknya, Mees Hilgers ditarik keluar di awal babak kedua dan mendapat rating 5,7 dari FotMob usai dilewati lawan sebanyak 3 kali dan kalah duel 5 kali dari 6 duel di lapangan.

Kabarnya, buruknya penampilan Mees Hilgers tak lepas dari cedera yang ia terima saat bertabrakan dengan pemain China, sehingga ia diganti Rizky Ridho pada paruh kedua.

Dengan rating dan catatan itu, Mees Hilgers tampaknya hanya perlu adaptasi dengan taktik Shin Tae-yong untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Di samping itu, Mees Hilgers harus mulai berani berkomunikasi di atas lapangan agar bisa saling memberi komando dengan Wing Back dan gelandang di depannya.

Evaluasi Eliano Reijnders

Mees Hilgers saat debut dengan timnas Indonesia. (Instagram/@meeshilgerss)
Mees Hilgers saat debut dengan timnas Indonesia. (Instagram/@meeshilgerss)

Dibanding Mees Hilgers, Eliano Reijnders menjadi pemain yang paling sedikit mendapat kesempatan bermain dalam petualangan perdananya bersama Timnas Indonesia.

Di dua pertandingan melawan Bahrain dan China, Eliano hanya mendapat kesempatan tampil saat melawan Bahrain dan harus dicoret saat melawan China.

Saat melawan Bahrain saja, Eliano hanya bermain selama 46 menit saja usai masuk menggantikan Sandy Walsh di paruh kedua.

Selama 46 menit permainan itu, Eliano mendapat rating 6,4 dari FotMob usai tampil aktif dalam menyerang dan bertahan.

Saat menyerang, Eliano aktif membuka ruang bagi rekan-rekannya dan saat bertahan ia tak segan berduel dengan lawan serta menunjukkan aksi defensifnya.

Sayangnya, Eliano tak mendapat kesempatan untuk menunjukkan tajinya saat melawan China, sehingga penilaiannya untuknya hanya bisa dilihat dari laga kontra Bahrain.

Mungkin, Eliano hanya butuh beradaptasi dengan gaya bermain Timnas Indonesia yang lebih banyak memanfaatkan sisi lapangan.

Sedangkan PR bagi Shin Tae-yong, ia harus menentukan posisi atau tugas apa yang cocok untuk Eliano agar kemampuannya bisa ditunjukkan secara maksimal bersama Merah Putih.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI