Suara.com - Timnas Indonesia alami kekalahan pertama di grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Melawan Cina di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), pasukan Shin Tae-yong menyerah 1-2.
Dua gol kemenangan China dicetak oleh Behram Abduwell di menit ke-21 dan Zhang Yuning (44'). Sedangkan satu gol Timnas Indonesia dicetak oleh Thom Haye pada menit ke-86.
Pasca kekalahan Timnas Indonesia 2-1, di platform media sosial X pada hari ini, Rabu (16/10) muncul tagar STY Out. Tagar STY Out terpantau telah dicuitkan sebanyak 5307 oleh pengguna X.
Kemunculan hastag STY Out ini mengundang perdebatan antar netizen. Ada yang pro, namun tak sedikit yang kontra dengan tagar ini.
Baca Juga: Takluk dari China, Peluang Lolos Piala Dunia Bagi Indonesia Sudah Tertutup?
"Kita harus introspeksi selama ini kita ngira kita gk punya striker padahal jelas kita punya, cuma STY aja gak mau mainin, dengan dalih gaya main gak sesuai dengan taktik dia. Padahal taktik dia selama ini juga B aja #styout," tulis salah satu akun X.
"Yg gak kuat dukung timnas trus sampe pasang hestek #styout silakan menepi, sayangi kesehatan kalian.
Gw akan lanjut, tegak lurus bersama Timnas Garuda, di saat menang dan diwaktu kalah. #timnasday," ungkap akun lainnya.
Sementara itu, Shin Tae-yong mengaku tak menyangka dengan taktik yang diterapkan oleh skuat Cina. Pelatih asal Korsel itu mengatakan bahwa pemain Cina terapkan taktik klasik, bola-bola panjang.
“Karena kami kalah di pertandingan ini, saya tidak mau membuat banyak alasan. Bagaimanapun, saya tidak menduga gaya bermain tim China. Mereka memainkan taktik klasik seperti bola-bola panjang, dengan kick and rush. Bagaimanapun itu mungkin merupakan alasan tim kami kalah pada hari ini,” kata Shin pada jumpa pers usai laga seperti dikutip dari Antara.
“Saya sebenarnya mengapresiasi gaya bermain China, kami akan melakukan persiapan yang lebih baik untuk pertandingan berikutnya,” tambahnya.
Baca Juga: Dominasi Laga, Timnas Indonesia Malah Sedekah Poin ke China Usai Kalah 2-1
Selain itu, Shin juga cukup menyukai gaya permainan menyerang dengan penguasaan yang mampu diterapkan oleh para pemain asuhannya.
“Menurut saya, pada pertandingan hari ini kami memiliki lebih banyak penguasaan bola, mungkin sekira 70-30. Dan khususnya pada babak pertama, menurut saya kami menguasai 80 persen. Ini situasi yang tidak beruntung, yang membuat kami tidak dapat mencetak gol” tambah Shin Tae-yong.