Jijik! Skandal AFC: Korupsi hingga Penghapusan Batasan Masa Jabatan Presiden

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:48 WIB
Jijik! Skandal AFC: Korupsi hingga Penghapusan Batasan Masa Jabatan Presiden
Logo AFC [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sepak bola Korsel sempat diguncang skandal pengaturan skor. Kasus ini terungkap setelah salah satu pemain ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar hotel.

Korban meninggalkan catatan yang mengindikaskan adanya pengaturan skor di pertandingan K-League. Dari hasil penyelidikan, terungkap kasus ini menyeret 1000 pemain, pelatih, wasit hingga ofisial pertandingan.

Kasus pengaturan skor juga terjadi di Malaysia hingga Singapura. Sementara dualisme kepimpinan federasi terjadi di Indonesia, Thailand hingga Filipina saat AFC dipimpin oleh Bin Hammam.

Kursi kepimpinan AFC nyatanya sejak 2000-an menjadi rebutan para milioner atau keluarga kerajaan negara kawasan Timur Tengah.

Zhang Jilong sempat duduki jabatan ketua AFC namun hanya bertahan 1 tahun 337 hari. Ia kemudian digantikan oleh Salman Al Khalifa yang sudah memimpun sejak 2 Mei 2013.

Presiden AFC Asal Bahrain Salman bin Ibrahim Al-Khalifa [Instagram]
Presiden AFC Asal Bahrain Salman bin Ibrahim Al-Khalifa [Instagram]

Menariknya, pada April 2024, muncuk rencana busuk dari Salman untuk terus mempertahankan posisinya. Dilansir dari AP, empat negara teluk, termasuk Qatar dan Arab Saudi mengusulkan penghapusan batasan masa presiden AFC.

Usulan ini untuk melanggengkan jabatan Salman hingga ia bisa terus menjabat sampai 2027. AFC disinyalir mengikuti jejak UEFA dan IOC yang menghapus durasi masa jabatan presiden.

FIFA sendiri nyatanya menghapus batasan 12 tahun, dengan Gianni Infantino sudah memimpin sejak 2016. Namun pria Italia itu bermanuverr dengan menyebut tiga tahun pertamanya tak masuk hitungan.

Praktik penghapusan masa jabatan presiden federasi ini dkritik tajam oleh banyak pihak. Salah satunya dari mantan penasihat antikorupsi FIFA, Mark Pieth.

Baca Juga: Nilai Pasar Skuad Cina Justru Nyaris Disamai Satu Pemain Timnas Indonesia

"Pembatasan masa jabatan merupakan poin penting. Jika tidak, Anda mengundang korupsi," ucap profesor hukum olahraga itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI