Analisis Taktik Long Ball China yang Bisa Bahayakan Timnas Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:29 WIB
Analisis Taktik Long Ball China yang Bisa Bahayakan Timnas Indonesia
Pemain Australia Craig Goodwin (kiri) mencetak gol selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Australia vs China di Adelaide pada 10 Oktober 2024. Brenton Edwards / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia harus mewaspadai taktik direct play dari China saat berhadapan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pertandingan ini bakal berlangsung di kandang China, Stadion Qingdao, pada Selasa (15/10/2024) malam WIB. Ini bakal menjadi laga penting untuk memperbesar peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia sedang dalam tren bagus karena belum terkalahkan dalam tiga laga putaran ketiga kualifikasi. Skuad Shin Tae-yong mencatatkan tiga hasil imbang.

Sedangkan China berada di tren negatif. Timnas Negeri Tirai Bambu tersebut selalu menelan kekalahan dari tiga pertandingan sebelumnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong: Semoga Pertandingan Lawan China Lancar dan Adil

Kendati belum meraih kemenangan, permainan China tetap harus diwaspadai. Apalagi fakta peringkat FIFA China (91) di atas Indonesia (129).

Selain itu, taktik China yang kerap melakukan direct play dengan long ball harus diwaspadai Indonesia.

China di bawah arahan Branko Ivankovic menggunakan pakem empat bek dengan formasi 4-4-2. Dengan formasi ini, China harusnya bisa mengeksploitasi lini tengah.

Tapi tidak demikian. China lebih sering mengandalkan direct play dan kerap melepaskan long ball ke depan untuk melakukan serangan.

Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)
Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)

Situasi ini memang tidak akan mempertontonkan permainan dari kaki ke kaki pemain China. Sebaliknya, China bertaruh dengan melakukan perebutan bola pertama, kedua, dan seterusnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong: Kemenangan Timnas Indonesia Seperti Dicuri saat Lawan Bahrain

China seolah mempersiapkan betul-betul skema ini. Para pemain Chian diinstruksikan untuk bisa memenangkan duel dan menguasai situasi kemelut.

Bukti skema long ball ini bisa berbahaya bagi lawan dan memberi hasil buat China hadir saat mereka melawan Australia.

Satu-satunya gol China di laga itu berawal dari long ball kiper yang bisa dimenangkan oleh penyerang mereka. Bola kemudian diarahkan ke winger China yang melakukan lari diagonal ke arah gawang hingga akhirnya mampu mencetak gol.

Situasi Chaos Favorit China

Selain menciptakan kemelut melalui skema direct play dengan long ball, China juga menghadirkan kemelut saat terjadi set piece atau bola mati.

Misalnya saat sepak pojok. China cenderung menumpuk pemain di kotak kecil depan gawang lawan untuk menciptakan chaos dan membatasi gerakan kiper.

Mengingat gol kedua Bahrain lahir dari situasi sepak pojok, Timnas Indonesia harus betul mewaspadai skema bola mati China.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI