Suara.com - Nama Sekjen AFC Windsor John mencuat setelah mengklaim PSSI belum mengirim surat resmi terkait protes perihal keputusan kontroversial wasit Ahmed Al Kaf di laga Bahrain vs Timnas Indonesia.
PSSI di sisi lain menegaskan ucapan Windsor John tidak benar. Anggota Exco Arya Sinulingga menyebut PSSI sudah mengirim surat protes sejak Jumat (11/10/2024).
AFC lewat Sekjen Windsor John bisa dibilang menanggapi masalah ini dengan kurang baik. Pria asal Malaysia itu menganggap protes yang dilayangkan PSSI kurang detail.
"Kami butuh PSSI untuk mengklarifikasi apa yang mereka keluhkan," kata Windsor John dikutip dari New Starits Time.
Baca Juga: Pemain Keturunan Siau-Barcelona Kemungkinan Tampil di Laga China vs Timnas Indonesia
"Apakah itu performa, manajemen waktu, atau masalah spesifik lainnya."
"Kami sudah mendengar berbagai laporan, tetapi keluhan itu harus terperinci," tambahnya.
Lantas siapa sebenarnya Windsor John? Berikut adalah profil lengkapnya.
Profil Windsor John
Datuk Windsor John diangkat sebagai Sekretaris Jenderal AFC pada tahun 2015 setelah bertugas sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Direktur Eksekutif Kompetisi.
Baca Juga: Shin Tae-yong Effect Kejadian Lagi? Pelatih China Bisa Senasib Graham Arnold
Lahir pada tahun 1961, Datuk Windsor telah mengabdikan diri sebagai pemain, pelatih, dan administrator.
Semangat ex pemain Malaysia ini untuk sepak bola telah menyala sejak awal hidupnya ketika ia terpilih untuk mewakili tim muda negara bagian Malaysia utara Kedah pada tahun 1973 sebelum mengenakan kaus tim Petronas.
Selalu ingin menguji batas kemampuannya, Datuk Windsor, yang saat itu berprofesi sebagai guru, mendaftar untuk kursus kepelatihan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Sejak itu dia memenangkan kualifikasi kepelatihan tertinggi dan Penghargaan Pelatihan Lanjutan FAM.
Tidak lama kemudian, dia direkrut Selangor sebagai asisten pelatih sebelum akhirnya menjadi pelatih kepala.
Datuk Windsor mulai bekerja penuh waktu sebagai pengurus dengan bergabung dengan FAM pada tahun 1999 sebelum mengambil alih jabatan sebagai Direktur Teknis dan Kompetisi Federasi Sepak Bola ASEAN setahun kemudian.
Tidak lama kemudian FIFA memanggil dan ia bergabung dengan Kantor Pengembangan FIFA (ASEAN dan Asia Timur) pada tahun 2001 sebagai Asisten Teknis sebelum diangkat sebagai Pejabat Pengembangan FIFA (2005-2009).
Selama masa baktinya di FIFA, Datuk Windsor memainkan peran kepemimpinan dalam posisi penting sebagai Koordinator Umum di beberapa Piala Dunia FIFA.
Sebagai Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor bekerjasama dengan Presiden AFC asal Bahrain, H.E. Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa untuk membawa sepak bola Asia ke arah yang baru dan ke tingkat yang lebih tinggi.
Salah satu bidang yang menjadi fokus khusus Sekretaris Jenderal AFC adalah perjuangan melawan pengaturan skor.
Datuk Seri Windsor telah memenangkan beberapa penghargaan dan pujian dalam kariernya yang panjang, termasuk dianugerahkan gelar kehormatan 'Datuk Seri' pada tahun 2022 oleh Yang Mulia Raja Malaysia, dan gelar 'Dato' yang dianugerahkan oleh negara bagian Pahang Malaysia pada tahun 2014.
Pada tahun 2007, Datuk Seri Windsor juga menerima Medali Buruh dari pemerintah Republik Demokratik Rakyat Laos.
Datuk Seri Windsor menikah dengan Jane dan mereka memiliki tiga orang anak.
Kontributor : Imadudin Robani Adam